TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Umuh Munchtar Bantah Ajak Klub Liga I Gelar Kongres Luar Biasa 

KLB tidak bisa dilakukan seenaknya

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar membantah adanya ajakan dari dia pada klub sepak bola Liga I untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Adapun KLB ini membahas soal kejelasan jadwal kompetisi Liga 1 yang sampai hari ini masih belum jelas.

Umuh mengatakan, informasi yang beredar merupakan berita hoaks. Ia pun merasa dirugikan dengan adanya pemberitaan itu. Umuh akan membawanya ke jalur hukum dan membuat laporan di Polda Jawa Barat, hari ini.

"Jadi orangnya sudah minta maaf tetapi belum saya maafkan, saya minta orangnya datang ke Polda Jabar. Kebetulan hari ini kami ada acara di Polda Jabar, saya akan tuntut hari ini," katanya dikonfirmasi, Selasa (18/10/2022).

1. Pemberitaan di media massa tidak tepat

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Umuh menuturkan, pada narasi sebuah berita tersebut berjudul 'Tak Mau Liga 1 Tertunda Bos Persib Bandung Ajak Klub Lain Bahas Kongres Luar Biasa' tidak sesuai dengan pernyataan yang dibuat.

"Berita ini sudah mengacaukan. Intinya saya percaya apa yang dikatakan oleh Menpora Zainudin Amali bahwa pemerintah tidak bisa semena-mena untuk menentukan kongres Luar Biasa PSSI," terangnya.

2. Penyelenggaraan KLB tidak mudah

Logo BRI Liga 1 2021/22 (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Ia menjelaskan, penyelenggaraan KLB ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dari sekitar 100-an lebih pemilih (voter), dua pertiganya harus setuju ada KLB. Jika tidak memenuhi, maka KLB tidak bisa dilakukan.

"Jika ada satu dua klub yang menginginkan KLB maka dijamin hal itu tidak akan berpengaruh kepada bisa dilaksanakannya KLB. Kecuali seperti yang disebutkan tadi, jumlahnya mencukupi," katanya.

Baca Juga: Pemeriksaan Iwan Bule dan Iwan Budianto di Polda Jatim Ditunda

Baca Juga: Komunitas Suporter: Ketum dan Exco PSSI Harus Mundur

Berita Terkini Lainnya