Update Bencana Sukabumi: 36 Kecamatan Masuki Masa Transisi

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperbarui status bencana banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah. Beberapa titik bencana masih berstatus tanggap darurat dan mayoritas lainnya mulai memasuki masa transisi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyatakan, hingga Rabu (18/12/2024), sebanyak 36 kecamatan yang terdampak bencana mulai memasuki masa transisi. Sementara itu, masa tanggap darurat di tiga kecamatan lainnya diperpanjang hingga tujuh hari ke depan.
"Hari ini kami evaluasi, hasilnya secara data dan evaluasi dengan teman-teman Dandim, Sekda, Direktu BNPB masih ada tiga kecamatan yang masih dari posisi zona tidak transisi tapi masih ke wilayah tanggap kebencanaan," kata Marwan.
1. Akses jalan jadi penyebab 3 kecamatan TDB

Marwan mengatakan, ketiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana di antaranya Kecamatan Kalibunder, Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Pabuaran. Masa tanggap darurat yang asalnya berakhir pada Selasa (17/12/2024) resmi diperpanjang selama tujuh hari.
Adapun alasan tanggap darurat bencana diperpanjang lantaran akses di beberapa titik wilayah tiga kecamatan tersebut masih belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Iya tiga kecamatan masih lanjut selama satu pekan untuk menyelesaikan persoalan dasar terutama infrastruktur. Yang lain alhamdulillah sudah berjalan dengan baik," ujarnya.
2. Masih banyak korban bencana di pengungsian

Selain infrastruktur yang masih dalam tahap perbaikan, warga korban bencana di tiga kecamatan masih banyak yang menempati tenda pengungsian. Sehingga, kata dia, percepatan penanganan bencana diutamakan di tiga kecamatan tersebut.
"Kita lakukan percepatan penanganan bencana untuk di tiga kecamatan tersebut," ucap dia.
3. Puluhan kecamatan masuk masa transisi

Sementara itu, sebanyak 36 kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor, banjir hingga pergerakan tanah kini mulai memasuki masa transisi atau masuk fase pemulihan dan rehabilitasi. Masa transisi ini diberlakukan selama 3-6 bulan ke depan.
"(Pengungsi) sudah mandiri hari ini tapi secara beban kerusakan itu sedang dihitung. Meski masuk wilayah transisi tapi bantuan ke wilayah terdampak tetap jalan," ujarnya.
4. Akses ke tempat wisata mulai dibuka

Pemkab Sukabumi juga menyatakan beberapa tempat wisata aman untuk dikunjungi selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2025. Namun tentunya, kata dia, dengan pengawasan ketat.
"Tadi sudah kami bahas, mana daerah yang dimungkinkan potensi cuacanya kalau terjadi gelombang besar tidak boleh jadi tempat wisata. Nanti ada blocking area misal (angin) barat dari mana yang merusaknya," ucap dia.
"Makanya nanti yang dimungkinkan untuk (wisata di) Palabuhanratu itu Karang Hawu, Citepus, sampai ke sana angin baratnya lewat, itu dimungkinkan dengan pengamanan. Tapi Cipatuguran, itu nggak lah (dibuka wisatawan) karena angin barat datangnya dari situ," ungkapnya.
Selain itu, kawasan Geopark pun rencananya dapat dilewati oleh wisatawan. "Geopark juga dibuka jalan motor dibantu Koramil, membuka jalan lama yang dulu, keluar ke arah Cipeundeuy. Nah sekarang bisa lah ke Geopark," tutup Marwan.