Update Bencana Alam di Sukabumi: Ratusan Rumah Rusak, Warga Mengungsi

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Dampak bencana alam akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Sukabumi meluas. Diketahui, hujan deras dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi pada Selasa (6/5/2025) kemarin menyebabkan kerusakan signifikan di 11 kecamatan.
Ratusan rumah warga dilaporkan rusak, pohon-pohon tumbang, hingga satu ruas jalan desa terancam putus akibat longsor.
Berdasarkan laporan sementara dari Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi per Rabu (7/5/2025) pukul 18.00 WIB, kerusakan tersebar di berbagai titik, mulai dari atap rumah beterbangan, pohon tumbang yang menimpa bangunan, hingga infrastruktur desa yang terdampak parah.
1. Wilayah terparah di Kecamatan Ciambar dan Parungkuda

Manager Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, kerusakan paling signifikan terjadi di Kecamatan Ciambar dan Parungkuda. Di Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, tercatat 233 unit rumah rusak dengan rincian 164 rusak ringan, 51 rusak sedang, dan 18 rusak berat.
Sebanyak 426 jiwa terdampak, dan 10 KK (30 jiwa) terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara.
"Sementara itu, di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, sebanyak 66 unit rumah warga mengalami kerusakan, dengan enam unit mengalami kerusakan berat. Total 195 jiwa terdampak di desa ini saja," kata Daeng, kepada IDN Times.
2. Pohon tumbang, rumah roboh, dan jalan terancam putus

Tak hanya kerusakan rumah, bencana ini juga menumbangkan sejumlah pohon besar. Di Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, sebuah madrasah tertimpa pohon jengjeng berdiameter 40 cm.
Di Kecamatan Kadudampit dan Parakansalak, pohon tumbang menutup akses jalan warga dan merusak rumah.
"Salah satu kasus serius terjadi di Kampung Cireundeu, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, di mana satu ruas jalan desa amblas dan terancam putus total. Akses kendaraan roda empat pun tidak memungkinkan," ujarnya.
3. Respons cepat BPBD Kabupaten Sukabumi

Daeng menyampaikan bahwa ia terus melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan. Ia juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir.
"Kami sudah menurunkan tim untuk mengevakuasi warga terdampak, membersihkan material pohon tumbang, dan memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Kami mengimbau warga untuk waspada karena cuaca ekstrem masih mungkin terjadi beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Secara keseluruhan, bencana ini berdampak pada ratusan kepala keluarga dengan total ribuan jiwa. Tim Pusdalops terus memperbarui data seiring proses pendataan yang masih berlangsung di berbagai kecamatan.