Bandung, IDN Times - Persoalan dokumen sejarah surat cerai Soekarno-Inggit Garnasih yang hendak dijual secara bebas oleh ahli waris, kini menemui titik terang. Dokumen tersebut diketahui akan diserahkan pada negara hari ini, Senin (28/9/2020).
Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad, Nina Herlina Lubis mengatakan, penyerahan dokumen akan diserahkan melalui perantara dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun penyerahan juga tidak disaksikan oleh semua keluarga, karena alasan tak bisa hadir.
Ia menuturkan, satu keluarga yang dikabarkan tidak bisa hadir yakni ahli waris Inggit Tito Asmarahadi. Sebelumnya, ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait, namun Tito saat dihubungi tidak juga memberikan kabar.
"Pak Tito tak bisa dihubungi, kemarin hari Minggu rapat dan sepakat mengikuti anjuran saya yaitu ini diserahkan kepada negara dan biarkan negara memberikan uang sesuai kemampuan negara," ujar Nina saat dihubungi, Senin (28/9/2020).
Nina menjelaskan, meski Tito tidak hadir, rapat yang digelar pada hari Minggu kemarin tetap berjalan dan berakhir dengan kesepakatan. Menurutnya, dalam hal ini ahli waris dokumen tersebut tidak hanya Tito, melainkan beberapa anggota keluarga lainnya juga masih memiliki hak sama.
"Ibu Inggit itu mengangkat anak Ratna Juami terus Ratna Juami menikah dengan Asmarahadi punya anak tujuh. Terus mengadopsi lagi Kartika dari Flores, ini punya anak enam. Sekarang Ibu Ratna Juami memang sudah meninggal tapi Ibu Kartika masih ada," tuturnya.
Ia mengaku, pada hari ini akan ada koordinasi dengan Pemprov Jabar terkait penanganan surat cerai tersebut. Sayangnya ia tidak bisa memastikan kapan waktu pastinya. Ia hanya menyebut bahwa siang ini akan ada penyerahan dokumen itu.
Sebelumnya surat cerai tersebut akan dijual ahli waris melalui akun Instagram @popstoreindo. Dokumen milik tokoh proklamator tersebut dijual dengan harga yang tergolong tidak sedikit.
Akun instagram @popstoreindo semula menjualnya melalui unggahannya pada beberapa waktu lalu. Namun ketika IDN Times mencoba menelusuri postingan itu, unggahan soal jual beli dokumen perceraian Sukarno dan Inggit Garnasih sudah tidak ditemukan.
Meski sudah dihapus, sSeorang pewaris dokumen yang juga cucu angkat Inggit Garnasih, Tito Z. Harmain mengatakan, kabar tersebut benar adanya. Dokumen perceraian antara Sukarno dan Inggit Garnasih dijual lantaran bukan dokumen negara.
Tito menjelaskan, sebelumnya dokumen tersebut sempat akan diambil alih oleh pihak pemerintah Provinsi Jawa Barat, hanya saja hal tersebut tak kunjung ditangani. Menurutnya, dengan keputusan yang belum jelas tersebut, ia menganggap bahwa dokumen murni mikik pribadi.
Keputusan menjual dokumen itu menurutnya sudah berdasarkan keputusan pemerintah yang belum memberikan kabar pasti terkait biaya kompensasi hingga saat ini. Adapun Gubernur yang sempat ingin merawat dan menjadikan dokumen tersebut adalah Raden Nana Nuriana.
Disinggung soal kelanjutan dari bentuk kesepakatan mantan Gubernur Raden Nana Nuriana, Tito mengaku bahwa saat itu sudah masuk dalam anggaran bahwa dokumen tersebut akan menjadi milik negara. Namun hal tersebut hanya angin surga belaka.
"Kalau dinas di bawah Pemda. Ini gubernurnya sendiri sempat diajukan jadi barang milik negara," kata dia.