Seorang Siswa SMP di Bandung Dikeroyok oleh 6 Pemuda

Bandung, IDN Times - Sebuah video pengeroyokan seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) 53, Kota Bandung, viral di media sosial. Dari video yang diterima IDN Times, pemukulan tersebut dilakukan di sebuah bangunan yang belum selesai dekat dengan kebun pisang.
Dari informasi yang dihimpun IDN Times, pihak sekolah sudah mengetahui adanya pemukulan kepada seorang siswanya. Kepala SMP 53 Bandung, Dian dalam surat beredar di WhatsApp Grup (WA) menyebut bahwa kejadian ini dilakukan para pelaku pengeroyokan kepada korban pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.
"Pihak sekolah sudah mengumpulkan data dan mengkonfirmasi dengan korban menyatakan ada enam orang yang melakukan tindakan pengeroyokan," kata Dian dikutip IDN Times dalam keterangan resminya, Jumat (21/2/2025).
1. Awalnya korban dijemput paksa

Adapun mereka yang melakukan pengeroyokan adalah
MAF (15) tidak sekolah dan pelaku utama tindak pemukulan, LP (16) tidak sekolah, RPP (16) pelajar SMA,
PR (13) siswa SMPN 53, AR (13) siswa SMPN 53, dan FF (15) siswa SMPN 53.
Dia menuturkan, pihak sekolah sudah menghadirkan korban bersama orangtuanya. Dari pertemuan ini diketahui bahwa perundungan terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Awalnya korban dijemput paksa oleh seorang pelaku dan dibawa ke lahan kosong perkebunan daerah Sindang Jaya, ketika jeda sekolah.
Pelaku MAF menanyaka perihal kejadian motor pelaku yang rusak dan menuding korban sebagai pelaku pengrusakan. MAF pun langsung menginisiasi pemukulan kepada korban yang diikuti pelaku lainnya. MAF juga yang mengunggah video pemukulan ini di media sosial
"Pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Babinsa, karena para pelaku sudah diamankan di Polsek Antapani untuk penanganan lebih lanjut. Berhubung pelaku masih dibawah umur, perkara ekan dilimpahken pada UPTD PPA Kota Bandung," kata Dian.
2. Orang tua diharap ikut memantau kegiatan anak

Saat ini sekolah pun sudah menyediakan pendampingan psikolog kepada korban bekerjasama dengan dinas pendidikan. SMPN 53 pun berkomitmen menjaga lingkungan sekolah menjadi tempat nyaman dan aman bagi seluruh siswa.
Dian meminta kerja sama semua orang tua untuk mendampingi anaknya ketika berkegiatan di luar sekolah sekaligus mengawasi dan membatasi aktivitas mereka di media sosial.
3. Polisi sudah menangani kasus ini

Sementara itu, Kapolsek Antapani, Kompol Yusuf Tojiri mengkonfirmasi adanya peristiwa tersebut. Dia bilang, ketiga orang yang melakukan aksi bullying itu masih di bawah umur, termasuk korban.
"Betul, tiga orang pelaku (satu SMP), korban satu," kata dia saat dikonfirmasi wartawan.
Yusuf mengatakan, para pelaku saat ini telah diamankan dan kasus tersebut dilimpahkan ke Polrestabes Bandung.
"Pelaku sudah diamankan karena di bawah umur, penanganannya di Unit PPA Polrestabes Bandung," ucapnya.
Dia menambahkan, motif para pelaku melakukan perpeloncoan terhadap korban masih didalami. Ketiga orang itu telah dibawa ke Polrestabes Bandung untuk dimintai keterangan.