Saksi Ledakan Amunisi Kadaluarsa di Garut: Jarak Lubang Berdekatan

Garut, IDN Times - Peledakan amunisi kadaluarsa di Kabupaten Garut menyisakan duka yang mendalam terhadap keluarga 13 orang korban, di mana ada empat anggota TNI AD dan sembilan warga sipil yang meninggal dunia di lokasi.
Adapun lokasi persis peledakan ini berada di Jalan Miramareu, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Titik kejadian peristiwa maut ini berada di lahan milik BKSDA Kabupaten Garut.
Dua dari 13 orang korban ini ialah kakak-beradik, yaitu Iyus dan Anwar Munawar yang merupakan warga Desa Jatimulya, RT03/RW08 Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Mereka meninggal saat meledakkan amunisi di lubang ketiga.
Saksi mata sekaligus keluarga dari Iyus dan Anwar, Salim (58 tahun) menahan tangis saat menunggu identifikasi jenazah adiknya tersebut di RSUD Pameungpeuk sejak, Senin (12/5/2025) siang.
Kedua anggota keluarganya ini memang sudah sering diperbantukan untuk melakukan kegiatan serupa. Namun, peristiwa kemarin itu merupakan yang terakhir bagi Iyus dan Anwar.
"Adik saya meledak di lubang ketiga. Adik saya ikut memusnahkan sudah lama, tugasnya memang menggali lubang untuk amunisi tersebut," ujar Salim saat ditemui, Selasa (13/7/2025).
Peledakan amunisi kedaluwarsa ini dilakukan pada tiga kali dan tepat di tiga lubang yang berbeda. Jarak antara lubang tersebut, kata Salim, sekitar 15 meter--sangat dekat dari lubang satu, kedua, hingga terakhir.
"Ledakan pertama aman, kedua aman, ketiga sudah wassalam. Itu jarak lubang dekat, sekitar 15 meter. Semuanya tidak menduga," katanya.
Hingga siang ini RSUD Pameungpeuk masih ramai oleh keluarga korban dan kini masih menunggu hasil identifikasi dari tim DVI Polda Jabar. Adapun empat jenazah korban dari TNI berhasil teridentifikasi.
"Sampai saat ini sudah teridentifikasi ada empat orang anggota, masyarakat sipil ada lima orang, sisa empat orang," ujar Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk Yani Dahyani.