Per Rombel 50 Orang, Jumlah Siswa Baru di SMK Swasta Majalengka Merosot

- 21 dari 41 SMK swasta mengalami penurunan jumlah siswa baru
- Pendaftaran siswa baru masih berlangsung hingga Agustus 2025
- Pertanyakan kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait jumlah dalam satu rombongan belajar (rombel)
Majalengka, IDN Times - Jumlah siswa baru di SMK Swasta di Kabupaten Majalengka mengalami penurunan signifikan. Bahkan ada SMK yang sama sekali tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026 ini.
Humas Forum Komunikasi Kepala SMK Swasta (FKKSMKS) Majalengka Ruddy Asyhari Firmansyah mengatakan, dari 41 SMK swasta, tercatat hanya ada 1.293 orang siswa baru.
"Jumlah itu menurun signifikan. Tahun sebelumnya, siswa baru di SMK Swasta di angka 1.927 siswa, dan tahun ini hanya 1293 siswa. Itu data sampai hari ini," kata Ruddy, Selasa (15/7/2025)
1. Dari 41 SMK swasta, 21 di antaranya mengalami penurunan jumlah siswa baru

Di Kabupaten Majalengka sendiri, hingga saat ini tercatat ada 41 SMK swasta yang tersebar di beberapa daerah. Dari jumlah itu, sebagian besar, atau setidaknya 21 sekolah diketahui mengalami penurunan jumlah siswa baru.
Penurunan jumlah siswa baru cukup beragam. Hingga berita ini dterbitkan, penurunan terbesar dialami salah satu SMK di Kecamatan Jatiwangi yakni sebanyak 94 siswa.
"Secara keseluruhan, jumlah siswa baru di SMK Swasta se-Kabupaten Majalengka mengalami penurunan sebanyak 634 siswa. Itu data hingga hari ini. Sebenarnya ada beberapa SMK yang belum menyerahkan data," kata dia.
Dari data penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026, ada salah satu SMK yang sama sekali belum mendapatkan siswa baru. Tahun lalu, sekolah itu sempat mendapat siswa baru sebanyak 77 orang.
"Di kami, SMK Muhamadiyah Majalengka, tahun lalu ada 42 orang siswa. Tahun ini hanya 29 orang siswa," tutur Ruddy yang juga Kepsek SMK Muhamadiyah Majalengka itu.
Ruddy menjelaskan, sebelumnya, tercatat sebanyak 1.462 orang yang mendaftar ke 41 SMK Swasta. Namun, seiring berjalannya waktu, sebanyak 158 orang mengundurkan diri.
"Rillnya, hari ini ada 1.293 orang siswa, turun 634 jadi 1927 orang siswa," kata dia
2. Pendaftaran siswa baru masih berlangsung hingga Agustus 2025

Proses pendaftaran siswa baru si SMK Swasta sendiri hingga saat ini masih berlangsung. Kendati sudah ada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Ruddy menjelaskan tidak berarti proses pendaftaran siswa baru sudah berakhir.
"Masih berlangsung hingga 31 Agustus," kata dia.
Sementara itu, proses MPLS di SMK Muhamadiyah Majalengka sudah berlangsung sejak Senin (14/7/2024). Rencananya, MPLS akan berlangsung selama sepekan hingga Jumat (18/7/2025).
"MPLS sampai Jumaat, sehingga mulai belajar pekan depan. SMK kan belajarnya lima hari. Alhamdulillah sampai hari ini, sudah dua hari ini MPLS berjalan lancar," tuturnya.
3. Pertanyakan kebijakan Gubernur Jawa Barat

Penurunan jumlah siswa di SMK swasta, kata Ruddy, terjadi sebagai dampak dari kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait jumlah dalam satu rombongan belajar (rombel). Dedi menjelaskan jumlah dalam satu rombel bisa sampai angka 50 orang siswa.
"Itu dampak dari kebijakan tersebut. Di Kabupaten Majalengka saja, jumlah penurunannya cukup banyak," katanya.
Menurutnya, secara kelembagaan, Gubernur tidak meminta pendapat sekolah swasta, dalam hal ini FKKSMKS sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut.
"Apakah tidak melihat dampaknya dari kebijakan itu. Kami dari FKKSMKS tidak pernah diajak diskusi sebelum kebijakan itu keluar," kata dia.