Penyerapan FLPP Masih Minim, BTN Tingkatkan Target Akhir Tahun

- BTN bekerja sama dengan 21 asosiasi pengembang untuk akselerasi penyaluran FLPP hingga 30.000 unit.
- Direktur Network & Retail Funding Rully Setiawan mengatakan BTN memanfaatkan Hari Pelanggan Nasional sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas layanan dan menyapa pelanggan.
- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menargetkan pembangunan 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025, yang akan menyerap 2,5 juta lapangan kerja langsung.
Bandung, IDN Times - Kepala Kantor BTN Wilayah Jawa Barat Waluyo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan 21 asosiasi pengembang untuk mengakselerasi penyaluran FLPP. Sampai akhir tahun pihaknya menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan hingga 30.000 unit.
“FLPP kami dialokasi ditargetkan minimal 20.000 sekarang baru dapat 18.000 per Agustus, saya nggak mau hanya itu, kira coba naik lagi. Sampai akhir tahun kita upayakan serapan hingga 30.000 unit,” kata dia di BTN KC Bandung, Jl Riau, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025).
Ia menjelaskan, saat ini serapan FLPP terbesar ada di daerah Priangan Timur, seperti daerah Garut, kemudian Bekasi, serta Bandung Raya.
“Serapan terbanyak Garut, Bekasi, kawasan-kawasan industri itu serapannya tinggi,” pungkasnya.
1. Ajak masyarakat manfaatkan berbagai program

Sementara itu, Direktur Network & Retail Funding Rully Setiawan mengatakan, Hari Pelanggan Nasional ini menjadi momentum tahunan yang mengingatkan agar terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan. Terlebih saat ini BTN diamanahi untuk mengakselerasi serapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sebagai bank yang menjadikan sektor KPR sebagai andalan, layanan terhadap pelanggan mesti dijaga.
“Kalau poinnya adalah kita sih memang memaknainya kita saatnya menyapa pelanggan, menyapa mitra kita, pelanggan itu adalah mitra kita. Bank ini gak ada apa-apanya kalau tanpa pelanggan,” ungkapnya.
Sebagai bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan bagi KPR Bersubsidi, ia mengaku senang bisa membantu masyarakat yang menjadi nasabah hingga mendapatkan rumah untuk berkumpulnya keluarga.
“Contoh tadi mungkin teman-teman saya ketemu di bawah ada ibu Eli yang mau melunasi KPR-nya. Jadi kita bangga, kenapa? Karena rumahnya beliau di Garut itu dimulai KPR itu 15 tahun yang lalu dari BTN. Jadi kita bangga bahwa rumahnya itu memang kerjasama dengan BTN akhirnya beliau punya rumah,” ungkap dia.
2. Gandeng berbagai developer

Selain itu, BTN juga kata dia terus memberikan layanan yang optimal untuk membantu program pemerintah untuk penyaluran kepemilikan 3 juta rumah. Perbankan dengan developer dengan kolaborasi untuk mengadakan promosi. BTN pun coba menawarkan produk properti dari pengembang kepada daftar nasabah.
“Karena kita juga memang yang dipercayakan oleh pemerintah mendapatkan kuota untuk KPR subsidi atau FLPP lumayan besar. Terutama juga mendukung program Presiden di tahun ini untuk penyaluran 3 juta rumah, Kita juga memang porsi yang paling besarnya. Jadi 80%, 90% itu kita. Jadi kita akan lanjutkan,” tambahnya.
Selain itu, dalam momen tersebut juga ia menyerap harapan dan masukan nasabah agar menjadi solusi layanan BTN agar terus lebih baik.
3. Pemerintah target 350 ribu unit rumah subsidi

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan pembangunan rumah subsidi tidak hanya berdampak pada angka pemenuhan kebutuhan hunian, tetapi juga menyentuh langsung aspek ekonomi masyarakat.
"Satu unit rumah subsidi dapat menyerap lima tenaga kerja. Jika tahun depan mencapai 500 ribu unit, itu artinya ada 2,5 juta lapangan kerja langsung," kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (25/7/2025).
Angka tersebut belum termasuk keterlibatan sekitar 183 industri turunan seperti toko bangunan, logistik, dan usaha kecil sekitar proyek. Pemerintah menargetkan pembangunan 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025. Angka itu disebut sebagai yang tertinggi dalam sejarah program perumahan subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Maruarar menyampaikan pada semester pertama tahun ini, realisasi pembangunan telah meningkat 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dengan sinergi semua pihak, target ini bisa tercapai," kata pria yang akrab disapa Ara itu.