Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pedagang dan pembeli di Pasar Kramat, Kota Cirebon mengaku enggan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat transaksi sesuai kebijakan pemerintah pusat. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Cirebon, IDN Times - Sejumlah pedagang dan pembeli di pasar tradisional Kota Cirebon mengeluhkan kebijakan pembelian minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi.

Selain merepotkan saat melakukan transaksi, kebijakan pemerintah pusat itu membuat bingung pembeli yang kebanyakan ibu-ibu. Mereka akan menolak jika kebijakan tersebut diharuskan oleh pemerintah.

Seperti yang dirasakan pedagang di Pasar Kramat Kota Cirebon, Yayah (41) mengaku sudah tak lagi menghiraukan imbauan pemerintah pusat.

1. Tidak efektif digunakan

Minyak goreng curah di pasar tradisional. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Dia merasa kebijakan itu tidak efektif digunakan untuk melayani pelanggan di pasar tradisional. Karena itu, dia memilih kembali melayani pembeli dengan cara manual. Dengan kata lain, tidak lagi menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang disarankan pemerintah pusat.

"Bukan saja ribet yah, kami menolak sekali kebijakan itu (aplikasi PeduliLindungi). Ibu-ibu jarang ada yang mengerti cara mengoperasikannya. Mereka juga jarang bawa HP ke pasar, kalau ada juga HP jadul," ujar Yayah saat ditemui IDN Times di Pasar Kramat, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (1/7/2022).

2. Merepotkan kalau tiap transaksi mengeluarkan ponsel

Editorial Team

Tonton lebih seru di