Minat Gen-Z Belajar Tata Boga Kian Meningkat di Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Tata boga saat ini menjadi pendidikan yang cukup diminati anak muda khususnya dari kalangan Gen-Z. Tak sedikit mereka yang menempuk pendidikan mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga perkuliahan.
Peningkatan minat ini juga dirasakan kampus Akademi Tata Boga Bandung (ATBB). Setiap tahun pelajar yang berminat masuk baik untuk Diploma-1 maupun Diploma-3 terus naik. Bahkan calon mahasiswa ini bukan hanya dari daerah Bandung Raya, tapi banyak dari luar Provinsi Jawa Barat.
"Trennya ini masih tinggi. Itu bisa dilihat dari banyaknya perguruan tinggi yang bermunculan di bidang tata biga. Kampus negeri saja sekarang mulai ada jurusan tata biga atau manajemen bisnis konsumen, ini artinya demand (permintaan) dari masyarakatnya ada," kata Wakil Direktur Non Akademik ATBB Fakhrul Alexson saat berbicang dengan media, Selasa (11/2/2025).
1. Banyak yang ingin membuka bisnis sendiri

Di kampus ini, lanjutnya, setiap tahun menerima 150 mahasiswa di mana 120 untuk jurusan D3 dan sisanya D1. Sebagai jurusan tata boga industri mudah menyerap lulusan dari kampus ini karena memang keahliannya mampu bersaing dengan lulusan kampus lain.
Setiap tahun 60 persen dari lulusan bekerja sebagai profesional baik di perhotelan, kafe, atau kapal pesiar. Sementara 40 persennya mereka memilih untuk membuka usaha sendiri langsung setelah mendapat banyak pengalaman saat menimba ilmu.
"Karena memang kita juga ada pembelajaran ke sana (wirausaha), jadi ada yang langsung buka usaha sendiri saat ga mau kerja di tempat lain," kata Fakhrul.
2. Perbanyak praktik ketika perkuliahan

Dia mentuurkan, perkuliahan tata boga memang berbeda dengan jurusan lainnya karena lebih banyak melakukan praktikum. Ini juga yang dilakukan di ATBB di mana mahasiswa bisa melakukan praktik kerja lapangan di perhotelan atau tempat lainnya, maupun di kampus sendiri.
Sebab, di kampus ini terdapat kafe yaitu Majas Space yang bisa menjadi tempat praktikum mahasiswa baik mereka yang berada di dapur atau di bagian manajemen. Artinya, dengan mengelola kafe ini mereka seakan memiliki perusahaan kecil sendiri.
"Tetap ini dibimbing oleh para ahli termasuk dosen. Mereka bisa pilih mau di manajemen atau tetap di pastry, itu bisa sesuai kemauan mereka," paparnya.
Melalui teaching factory, Akademi Tata Boga menyatukan tujuh mata kuliah untuk dipraktikan para mahasiswa D3 jurusan kuliner dan pastry. Di teaching factory berbentuk kafe ini, mahasiswa melakukan simulasi bekerja secara profesional, baik dari sisi produksi, maupun manajemen.
3. Wujudkan mimpi di bidang tata boga

Salah satu mahasiswa ATBB, Lowell mengatakan bahwa menimba ilmu di jurusan tata boga memang sudah menjadi impiannya. Remaja dari luar Bandung ini dulunya juga belajar tata boga ketika di SMK, maka dia ingin meneruskan pendidikan tersebut dengan mengambil jurusan serupa.
"Inginnya sih bisnis sendiri, tapi sebelumnya kerja dulu karena mau cari pengalaman kan gimana untuk jadi profesional, terus punya atasan atau bawahan gimana caranya," kata dia.
Gairah untuk bisa terjun di dunia tata boga juga disampaikan Amel. Menurutnya, dengan belajar di bidang ini dia mampu mengeksplorasi banyak hal untuk menu dan membuat beragam makanan atau minuman yang bisa dinikmati orang.