Lima Daerah di Jabar Berpotensi Hujan Lebat Tiga Hari ke Depan

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah daerah di Jawa Barat masih akan mengalami hujan lebat hingga petir dalam tiga hari ke depan. Setidaknya ada lima daerah yang akan mengalami hal ini yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cirebon.
"Terdapat potensi hujan ringan hingga sedang pada skala lokal potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal daerah ini," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia, Minggu (16/3/2025).
1. Mayoritas terjadi mulai sore hari

Menurutnya, cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Hujan lebat biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
Dia pun meminta masyarakat waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon, tiang listrik, reklame, atau sesuatu yang tinggi lainnya yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
"HIndari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," katanya.
Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, Rakhmat mengimbau untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir.
2. Luapan air sungai buat rumah warga terendam

Di Kota Bandung, hujan deras yang mengguyur pada Sabtu 15 Maret 2025 menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Salah satu titik ada di Gang Apandi, Kelurahan Braga, dan kawasan Pagarsih, yang menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Cikapundung dan Citepus.
Selian itu, Wali Kota Farhan juga meninjau banjir di kawasan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon.
Berdasarkan pemantauan sementara, ratusan rumah terdampak banjir di sejumlah RW di Kelurahan Braga. Selain itu, belasan KK dari RT 4 dan 5 RW 08 Braga harus mengungsi sementara di TK Braga.
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun langsung diterjunkan untuk menyedot air serta membantu relokasi warga.
Tim Reaksi Cepat Diskar PB juga melaporkan bahwa beberapa wilayah lain mengalami banjir dan genangan air, di antaranya:
- Braga, Gang Apandi
- Babakan Ciamis
- Pajajaran, Gang Nangkasuni
- Tamansari
- Pagarsih
- Antapani
- Pasirkoja
- Gempolsari
- Cingised, Arcamanik
3. Gerak cepat beri bantuan pada warga

Sebagai tindak lanjut, Wali Kota Bandung menginstruksikan Dinas Sosial untuk penyediaan air bersih bagi warga terdampak. Selain itu, Dinas Kesehatan akan melakukan screening kesehatan kepada warga guna mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan demam berdarah pasca-banjir.
"Kita harus waspada karena biasanya dua hingga tiga hari setelah banjir, warga bisa mengalami diare. Begitu kemarau tiba di akhir Maret 2025, setelah Lebaran, kita siapkan fogging untuk mencegah DBD," ujR Farhan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mitigasi bencana juga meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengurangi risiko penyakit pasca-banjir.
“Saya mengimbau warga untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan, terutama sekitaran aliran Sungai Cikapundung. Selain itu, penting untuk meningkatkan PHBS guna meminimalisir risiko penyakit pasca-banjir,” ujar Farhan.
Ia juga menginstruksikan dinas terkait, camat, dan lurah, untuk terus memantau kondisi wilayahnya masing-masing. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, efektivitas koordinasi dan kecepatan respons menjadi kunci utama.