Purwakarta, IDN Times - Proses vaksinasi COVID-19 untuk warga lanjut usia di Kabupaten Purwakarta masih jauh dari harapan. Pemerintah daerah setempat berdalih, vaksinasi baru dimulai dan terkendala beberapa hal dari pihak penerima vaksinasi.
"Vaksin untuk lansia kan baru didistribusikan tanggal 8 April 2021. Sekarang kami masih proses pelaksanaan," kata Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Purwakarta, Erlitasari Kusuma Wardani, Rabu (21/4/2021).
Berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Purwakarta hingga Selasa (20/4/2021), jumlah warga lansia yang telah menjalani vaksinasi baru mencapai 1.033 orang.
Erlitasari merinci warga lansia yang telah disuntikkan vaksin dosis pertama berjumlah 896 orang atau hanya satu persen dari total lansia penerima vaksin. "Untuk dosis keduanya sudah ada 137 orang (0,15 persen)," katanya.
Setiap warga yang akan divaksinasi akan menjalani pemeriksaan kesehatan singkat. Langkah tersebut untuk mengetahui tekanan darah, kondisi kesehatan saat ini dan riwayat kesehatan mereka selama ini.
Erlitasari menjelaskan, proses pemeriksaan atau screening terhadap warga lansia berbeda dibandingkan dengan kaum muda. Kaum lansia dinilai memiliki tekanan darah yang kurang stabil sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa tertunda apabila mereka mengalami tekanan darah tinggi.
Vaksinasi tahap ketiga di Kabupaten Purwakarta dilakukan di 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM). Selain itu, ada dua rumah sakit besar yang melayani yakni RSU Abdul Radjak dan RSUD Bayu Asih.
Alih-alih mempercepat vaksinasi, kaum lansia justru enggan divaksinasi di rumah sakit. "Lansia banyak tak mau ke rumah sakit. Padahal, rumah sakit cakupannya bisa banyak. Jadi, kita sebar di PKM," ujar Erlitasari.
Jatah vaksin tahap ketiga di Purwakarta rencananya akan disuntikkan kepada 4.300 warga. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika merinci sasarannya terdiri dari 60 persen lansia dan 40 persen tenaga kependidikan khususnya guru.
"Kenapa yang 40 persennya diberikan kepada guru? Sebab dalam waktu dekat, atau saat tahun ajaran baru 2021, akan diujicobakan belajar dengan pola tatap muka," tutur Anne beralasan.