Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hadapi Potensi Sesar Lembang, BMKG Pasang Alat Pencatat Gempa di 33 Titik

ilustrasi gempa Bumi (pexels.com/Francesco Ungaro)
ilustrasi gempa Bumi (pexels.com/Francesco Ungaro)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta daerah Bandung Raya mulai melakukan mitigasi potensi terjadinya aktivitas dari Sesar Lembang dalam beberapa waktu ke depan. Persiapan menghadapi bencana alam gempa bumi itu harus dipersiapkan sedini mungkin.

Menanggapi soal potensi Sesar Lembang ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menyatakan sudah melakukan pengecekan beberapa alat seismograf atau alat pencatat gempa. Hasilnya dalam kondisi baik.

"Peralatan semua dalam kondisi on, baik sensor baik diseminasinya berupa Warning Receiver System (WRS) dan peralatan lain. Kami ada SOP peralatan tidak boleh off lebih dari 24 jam," ujar Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu di Gedung Sate, Rabu (30/10/2024).

1. Peralatan ditempatkan di 33 titik

ilustrasi gempa Bumi (pexels.com/Markus Spiske)
ilustrasi gempa Bumi (pexels.com/Markus Spiske)

Teguh mengatakan, peralatan penunjang deteksi kebencanaan sudah ditempatkan di beberapa titik di wilayah Jabar. Ia memastikan peralatan itu nantinya akan dimaksimalkan untuk menghadapi potensi gempa bumi.

"Sensor ada di 33 lokasi di seluruh Jawa Barat. Begitu juga dengan diseminasi WRS receiver system berada di seluruh BPBD Jabar," kata dia.

2. Jabar juga siaga gempa Megathrust Selat Sunda

Bey Machmudin (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Bey Machmudin (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara, selain potensi Sesar Lembang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah mengeluarkan Suara Edaran (SE) peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi Megathrust Selat Sunda.Surat ini disampaikan ke 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Surat Edaran tersebut dibuat awal September 2024, tertuang dalam nomor 128/PB.01.03/BPBD tentang meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan gempa bumi Megathrust Selat Sunda. Surat ini ditandatangani langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Bey mengatakan, SE ini juga merespons informasi dari BMKG tentang kesiapsiagaan beberapa wilayah di zona Megathrust yang berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami.

"Selain itu, turut menindaklanjuti surat deputi bidang pencegahan BNPB tentang langkah-langkah kesiapsiagaan gempa bumi Megathrust," ujar Bey dikutip dari surat edaran tersebut.

Menurut Bey, hasil kajian para ahli zona Megathrust Selat Sunda merupakan potensi bukan prediksi sehingga kapan waktu terjadi gempa bumi tidak ada yang tahu.

"Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi secara akurat dan tepat serta kapan akan terjadi," jelasnya.

3. Mitigasi struktural dan nonstruktural harus ditingkatkan

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. (Rizki/IDN Times)
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. (Rizki/IDN Times)

Oleh karena itu, kata Bey, diperlukan kesiapsiagaan yang terus menerus baik mitigasi struktural maupun non struktrural dengan membangun bangunan aman gempa. Kemudian, merencanakan tata ruang pantai aman dari tsunami serta membangun kapasitas masyarakat dalam aksi dini untuk selamat jika gempa bumi dan tsunami terjadi.

"Mengintruksikan seluruh instansi di wilayah dan masyarakat untuk meningkatkan mitigasi non struktural sehingga lebih siap dan antisipasif terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat seismic gap di wilayah zona Megathrust Pantai Selatan Jawa Barat," katanya.

Lebih lanjut, Bey meningkatkan mitigasi struktural mulai dari menyediakan papan informasi, rambu bahaya tanda evakuasi, tempat evakuasi sementara dan evakuasi akhir. Serta membangun early warning system seperti kentongan, speaker masjid, alarm dan lainnya berbasis kearifan lokal masyarakat.

Pengecekan kembali alat peringatan dini dan sister komunikasi kebencanaan, memastikan tempat evakuasi dan ketersediaan papan informasi, rambu rambu dan jalur evakuasi.

"Edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami," kata Bey.

Bey mengatakan meningkatkan kesiapan mekanisme kedaruratan serta melakukan simulasi rencana kontijensi menghadapi ancaman bencana dan melibatkan seluruh stakeholder. Koordinasi dengan BMKG terkait Megathrust.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Azzis Zulkhairil
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us