Demi Mutasi, PNS Bandung Barat Setor Uang ke Anak Bupati Aa Umbara?

06 Okt 2021, 15:35 WIB

IDN Times/Bagus F

Bandung, IDN Times - Persidangan terdakwa korupsi Aa Umbara masih berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Aa Umbara didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi pada bantuan sosial (Bansos) COVID-19 2019 dan suap jabatan dari pegawai Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat dirinya menjadi bupati.

Baru-baru ini Rita Nur Cahyani, salah seorang seorang PNS di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku pernah menyetor uang ke anak Aa Umbara, Asep Lukman, untuk proses mutasi jabatan. Adapun uang yang diberikan ialah sebesar Rp10 juta.

1. Rita berikan uang pada Asep Lukman anak Aa Umbara

Humas KBB

Sebelum mendapatkan mutasi jabatan dari hasil pemberian uang pelicin itu, Rita merupakan PNS di Unit Pelaksana Teknis Keluarga Berencana (UPT KB)
yang berkantor di kawasan Lembang. Ia merasakan bahwa lokasi kantor dan kediamannya di Ngamprah sangat jauh.

Ia kemudian berkeinginan untuk mutasi atau pindah ke kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) yang kantornya berada di lingkungan Pemkab Bandung Barat. Modus tak terpuji ini terungkap saat Jaksa KPK memeriksa saksi Tuti Heriyati mantan Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Bandung Barat.

2. Rita terus meminta tolong ke Tuti untuk dikenalkan pada Asep Lukman

Tuti dalam persidangan menyatakan bahwa dirinya sempat membantu Rita memberikan uang Rp10 juta kepada Asep Lukman. Ia membantu karena Rita meminta tolong secara terus menerus untuk mutasi ke Dinkes KBB.

"Saya tanya maksudnya bagaimana minta bantuan. Saya minta hubungi Baperjakat, terus dikasih tahu (oleh Rita) kan saya kenal Asep Lukman, apa mungkin ke anaknya Bapak (Bupati KBB) minta tolong. Kata Bu Rita tolong dikenalkan," ujar Tuti, Rabu (6/10/2021).

3. Jaksa mengkonfrotir Tuti dan Rita

Tuti bilang bahwa Rita saat itu menyatakan akan memberikan apapun demi dirinya dimutasi dari jabatan sebelumnya. Ia juga siap memberikan uang agar mendapatkan jabatan baru.

"Ya kalau harus menyerahkan uang terima kasih. Terus tanya berapa? Saya bilang jangan terlalu besar siapkan saja Rp10 juta," jelasnya.

Jaksa KPK kemudian menanyakan soal Tuti mengarahkan Rita untuk memberikan uang pada anak Aa Umbara apakah inisiatif pribadi atau dengan cara lainnya. Tuti bilang, hal itu sudah banyak diketahui oleh banyak pegawai,

"Saya dengar dari banyak orang sesama PNS," kata dia.

4. Rita membenarkan pernyataan dari Tuti

Untuk mendapatkan keterangan pasti, Tuti kemudian dikonfrontir dengan Rita. Kemudian, Rita memberikan hak keterangannya bahwa pernyataan Tuti benar adanya. Ia memberikan uang itu agar bisa memindahkan dirinya dari jabatan sebelumnya.

"Saya berharap dengan Asep Lukman membantu kepindahan, dan akhirnya pindah," katanya.

Setelah itu, Rita mengatakan bahwa dirinya kemudian diminta oleh Ardi, orang dari BPKSDM untuk menyerahkan NIK dan jabatan golongan dan langsung mendapatkan mutasi jabatan.

"Tidak ada komunikasi. Kemudian dapat undangan sehari sebelum pelantikan," kata dia.

5. Kuasa hukum Aa Umbara tegaskan bahwa tidak ada permintaan uang itu oleh kliennya

Kemudian, kuasa hukum Aa Umbara, Rizki Rizgantara mengungkapkan bahwa dalam perkara ini kliennya Aa Umbara tidak pernah memberikan instruksi untuk uang pelicin mutasi jabatan pada Rita. Semuanya murni dilakukan oleh Rita.

"Ini inisiatif Tuti dan Rita tidak ada dari Bupati. Asep Lukman saja nggak minta. Karena uang disiapkan sebelum bertemu Asep Lukman," kata dia.