Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bandung, IDN Times - Beberapa universitas terkemuka turut berkolaborasi dalam penanganan Sungai Citarum. Mereka membuat Citarum Action Research Project (CARP) dan mulai melakukan uji coba dengan meluncurkan showcase laboratorium hidup Citarum.

CARP ini merupakan kolaborasi dari Universitas Indonesia, Monash University, Satgas Citarum Harum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengembangkan kebijakan dan praktik yang berbasis bukti dalam upaya memperbaiki kondisi Sungai Citarum.

Peluncuran ini juga sejalan dengan program pemerintah yang berfokus pada infrastruktur, perilaku masyarakat, ekonomi, dan pengelolaan lingkungan. Adapun Showcase ini membangun pilot percontohan TPS3R dengan ekonomi sirkular di Desa Padamukti, dan Ekowisata Berbasis Air dan toilet daur ulang di Desa Cibodas.

Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung ekonomi lokal, dan memperbaiki layanan dasar seperti pengelolaan sampah, air, dan sanitasi.

1. Ingin membuat laboratorium hidup

Ilustrasi limbah domestik masuk ke sungai. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Semiarto Aji Purwanto mengatakan, proyek ini adalah upaya jangka panjang yang tidak hanya fokus pada kebersihan sungai, tetapi juga pada perubahan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai.

"Kami ingin membuat laboratorium hidup, jadi Citarum bukan cuma airnya bersih, tidak tercemar dari sisi kimia dan sebagainya, tapi lebih penting lagi kebiasaan warga yang selama ini misalnya membuang sampah di situ, open defecation atau buang air di situ tidak lagi terjadi," ujar Prof. Semiarto Aji Purwanto, melalui keterangan resminya, (13/11/2024).

Ia mengungkapkan, pemerintah perlu diyakinkan bahwa program Citarum bukan pekerjaan yang bisa tuntas dalam semalam. Tim ini, kata dia, memiliki rencana kerja dalam jangka 30-40 tahun, yang dimulai pada 2023 untuk Sungai Citarum.

Prof. Aji mencontohkan Sungai Yarra di Melbourne, yang dalam pengerjaannya butuh waktu 70 tahun sampai benar-benar bersih. Meskipun meskipun Citarum dan Yarra punya masalah yang berbeda, kata dia, namun Monash University berusaha mengadopsi kisah sukses dari sungai Yarra untuk dapat diterapkan di Citarum.

"Mulai dari sampah, sampai upaya mereka menimbun bahu sungai untuk memperlebar wilayahnya. Dan itu membuat sungai makin degrade," katanya.

2. Sebagai pengembangan lingkungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di