Bupati Garut Pastikan Anak Korban Ledakan Dapat Beasiswa Sampai Kuliah

- Bupati Garut menyatakan pemerintah daerah mendata anak-anak korban ledakan amunisi di Cibalong, Garut, untuk mendapatkan bantuan pendidikan sampai kuliah.
- Gubernur Jawa Barat menjanjikan santunan Rp50 juta bagi setiap keluarga korban dan menanggung biaya pendidikan anak korban hingga lulus sarjana.
- TNI AD terus melakukan investigasi terhadap insiden pemusnahan amunisi yang berujung maut di Kabupaten Garut, termasuk mencari tahu penyebab ledakan amunisi dan keberadaan warga sipil di lokasi.
Bandung, IDN Times - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan saat ini pemerintah daerah sedang mendata anak-anak yang orang tuanya menjadi korban ledakan amunisi di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk mendapatkan bantuan pendidikan sampai kuliah.
"Yang pasti seperti disampaikan Pak Gubernur, mereka akan dibantu biaya pendidikannya sampai mahasiswa," katanya kepada wartawan di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, peristiwa ledakan amunisi di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia, terdiri atas sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD.
Bupati Garut bersama Gubernur Jawa Barat dan jajarannya sudah menemui langsung para keluarga korban, kemudian menjanjikan seluruh anak-anak mereka akan menjadi anak angkat gubernur dan disekolahkan sampai ke perguruan tinggi.
"Jadi, mereka akan menjadi anak asuh Pak Gubernur," katanya.
1. Pendataan detail masih dilakukan

Ia mengatakan, sebagai tindak lanjut dari pernyataan Gubernur Jawa Barat itu pihaknya telah menginstruksikan camat maupun kepala desa dan dinas terkait untuk melakukan pendataan. Sampai saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu hasilnya untuk selanjutnya akan dijadikan dasar kebijakan bagi Pemerintah Provisi Jawa Barat dalam menyalurkan bantuan.
"Harapannya bantuan jaminan pendidikan itu akan dapat membantu meringankan beban hidup keluarga korban," kata dia.
2. Untuk sementara dapat bantuan Rp50 juta per keluarga

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjanjikan santunan Rp50 juta bagi setiap keluarga korban dari insiden pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin kemarin. Selain itu, gubernur dari Partai Gerindra tersebut juga menjanjikan akan menanggung semua biaya pendidikan anak korban hingga lulus sarjana.Sejauh ini total korban tewas akibat pemusnahan amunisi yang tidak lagi terpakai mencapai 13 orang. Sembilan di antaranya warga sipil dan empat lainnya prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
"Satu keluarga nanti saya sampaikan (santunan) Rp50 juta ya. Nanti, saya sampaikan uangnya hari ini. Saya akan langsung sampaikan ke keluarganya," ujar Dedi ketika menemui keluarga korban di RSUD Pameungpeuk, Garut, dikutip dari akun YouTube pada Selasa (13/5/2025).
3. TNI AD sudah lakukan pengecekan penyebab ledakan

TNI Angkatan Darat (AD) terus melakukan investigasi terhadap insiden pemusnahan amunisi yang berujung maut di Kabupaten Garut. Empat hari usai kejadian, TNI AD mengaku sudah meminta keterangan dari 25 saksi.
"Sebanyak 21 orang saksi berasal dari unsur masyarakat dan empat lainnya dari prajurit TNI AD. Saat ini tim masih terus mencocokan keterangan para saksi, dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan, termasuk berkaitan dengan barang bukti yang dikumpulkan oleh tim yang nantinya dilaksanakan analisa," ujar Wahyu di dalam keterangan video yang dikutip pada Jumat (16/5/2025).
Selain itu, ada beberapa unsur yang perlu diuji sehingga proses investigasi membutuhkan waktu. Ada dua tanda tanya besar yang perlu dijawab oleh TNI AD lewat investigasi itu. Pertama, penyebab ledakan amunisi berujung maut dan kedua, mengapa ada warga sipil di titik pemusnahan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan 13 korban meninggal dunia telah dimakamkan, termasuk sembilan warga sipil. Komandan Korem 062/Tarumanegara telah menyerahkan sembilan jenazah warga sipil kepada keluarga pada Rabu kemarin. Di hari yang sama jenazah itu langsung dimakamkan.
"Proses pemakaman sudah selesai pada pukul 20.00 di hari Rabu," kata jenderal bintang satu itu.