Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gudang penyimpanan beras milik Bulog Jabar. IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Perum Bulog Jawa Barat tambah 160 gudang untuk penyerapan hasil gabah petani demi swasembada pangan.
  • Kapasitas gudang saat ini tidak mencukupi, sehingga Bulog sewa dan pinjam gudang dari pihak swasta dan dinas terkait.
  • Target penyerapan hingga Mei 2025 sebesar 552.099 ton setara beras, dengan realisasi penyerapan sudah mencapai 338.032 ton setara beras.

Bandung, IDN Times - Perum Bulog Jawa Barat bakal menambah 160 gudang untuk menampung hasil gabah petani. Penyerapan ini dioptimalkan demi mewujudkan swasembada pangan khususnya beras di wilayah Jawa Barat.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat (Jabar) Mohamad Alexander mengatakan, penyerapan gabah beras petani di wilayah ini berlimpah hingga awal Mei, dan membuat Bulog perlu menambah kapasitas gudang. Pasalnya, kapasitas gudang milik Bulog saat ini sudah tidak mencukupi untuk menampung hasil serapan gabah dan beras yang masih terus berlangsung.

Saat ini kapasitas gudang tersedia milik Bulog di Jabar hanya 397.750 ton. Jumlah tersebut tersebar di 39 kompleks pergudangan yang ada di seluruh wilayah Jawa Barat.

"Dengan jumlah penyerapan gabah beras yang terus bertambah, tentu saja kapasitas gudang kami yang ada sudah tidak mencukupi, dan harus menambah dengan sistem pinjam pakai dan juga sewa," katanya, Jumat (9/5/2025).

1. Gandeng pihak swasta sediakan gudang

IDN Times/Istimewa

Menurutnya, Kanwil Bulog Jabar telah menyewa 41 unit gudang ke pihak swasta dengan kapasitas 170.037 ton. Selain itu, Bulog Jabar juga bekerja sama dengan mitra atau dinas terkait melakukan peminjaman pakai gudang sebanyak 119 unit dengan kapasitas 131.165 ton

"Jadi, saat ini Bulog Jabar ada 199 unit gudang yang tersebar di 8 kantor cabang di seluruh wilayah Jawa Barat, yang meliputi cabang Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, Ciamis, dan Bogor, dengan total kapasitas 698 ribuan ton setara beras," ungkapnya.

2. Serapan gabah capai 91 persen

Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)

Dia menyebut target penyerapan Bulog Jabar sampai Mei 2025 dipatok sebesar 552.099 ton setara beras. Sedangkan pada awal bulan ini realisasi penyerapan sudah mencapai 338.032 ton setara beras. Untuk gabah petani lokal yang terserap sudah mencapai 91,84 persen atau 430.152 ton dari target sebesar 468.394 ton.

"Proses penyerapan masih terus berlangsung, dan kami optimis target penyerapan hingga akhir Mei ini akan mencapai target," jelasnya.

3. Stok beras di Bulog cukup untuk kebutuhan warga

Ilustrasi beras (freepik.com/jcomp)

Dari sisi stok, lanjut Alexander, saat ini total beras yang tersedia di gudang Bulog Jabar mencapai 519.437 ton. Stok beras saat ini dinilai sangat aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memerintahkan BULOG seluruh Indonesia untuk menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg. Langkah tersebut demi mewujudkan kesejahteraan petani, sekaligus menuju swasembada pangan di tahun ini.

Pola penyerapan gabah beras petani dilakukan BULOG secara masif dengan menggunakan dua pola, yakni melalui Satgas Bulog yang dinamakan Tim Jemput Gabah (TJG) dan juga melalui mitra Bulog. Untuk optimalisasi penyerapan, Bulog juga menggandeng sejumlah pihak seperti TNI, Dinas Pertanian, mitra tani, dalam optimalisasi penyerapan gabah

Editorial Team