Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir terjadi di Kabupaten Landak, Kalbar. (IDN Times/istimewa).

Cirebon, IDN Times- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, banjir bandang yang melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat baru-baru ini sebagai hasil dari berbagai faktor saling berkaitan.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto mengatakan, faktor utama yang memicu bencana ini meliputi rendahnya kapasitas sungai, adanya sedimentasi, hingga perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan daerah resapan air menjadi kritis.

1. Daya tampung sungai harus ditingkatkan

Desa Palir di Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon pascabanjir bandang

Sungai Cipager menjadi perhatian khusus dalam peristiwa ini. Sungai tersebut memiliki karakteristik dasar cadas yang seharusnya meminimalkan sedimentasi.

Namun, debit air yang jauh melampaui kapasitas sungai menjadi pemicu utama banjir bandang yang menggenangi permukiman warga di Kabupaten Cirebon.

Agus menegaskan, untuk mencegah bencana serupa di masa depan, akar permasalahan harus segera diatasi.

"Kita perlu memastikan tata ruang yang lebih baik dan meningkatkan daya tampung sungai. Hal ini bisa dilakukan melalui pengerukan atau pembangunan infrastruktur tambahan," kata Agus, Jumat (24/1/2025).

BNPB telah mengambil langkah koordinatif dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan secara optimal.

Agus menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BNPB, serta pemerintah daerah, untuk menangani banjir secara menyeluruh.

"Komisi 8 DPR RI juga memberikan dukungan yang besar. Ini menjadi kekuatan utama kita untuk mengoordinasikan langkah-langkah lintas kementerian dan lembaga. Fokus kita bukan hanya pada penanganan sementara, tetapi juga solusi jangka panjang," tegasnya.

Agus juga menyebut pentingnya normalisasi sungai dan pembangunan embung di wilayah yang rentan banjir. Menurutnya, upaya ini dapat menjadi langkah preventif yang efektif dalam mengurangi risiko bencana di masa depan.

2. Puncak musim hujan meningkatkan risiko

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di