Atasi Banjir di Sukabumi, Dedi Bakal Bongkar Rumah di Bantaran Sungai

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengambil langkah tegas untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Sukabumi. Salah satu kebijakan yang akan diambil adalah membongkar rumah-rumah yang berada di sepanjang bantaran sungai dan mendesain ulang kawasan pemukiman agar lebih aman dari bencana.
Dedi menilai ada beberapa faktor utama yang menyebabkan banjir semakin parah. Salah satunya adalah pendangkalan sungai, meskipun pengerukan telah dilakukan pada Desember lalu. Selain itu, struktur jembatan yang lurus dianggap menghambat aliran air, sehingga akan diubah menjadi melengkung.
"Nanti dibongkar dan dibuat melengkung. Saya akan bangun ulang jembatannya," kata Dedi di lokasi bencana, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/3/2025).
1. Dedi Mulyadi Terjun ke Sungai Bersihkan Sampah

Selain infrastruktur yang kurang memadai, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai juga menjadi penyebab utama banjir. Bahkan, Dedi Mulyadi bersama pejabat termasuk Bupati, Dandim, Kapolres serta unsur lainnya terjun ke sungai untuk membersihkan sampah.
Banyak material rumah tangga seperti kasur, bantal, hingga pakaian dalam ditemukan menyumbat aliran sungai. Ditambah lagi, perusakan hutan di daerah hulu membuat resapan air semakin berkurang.
"Warganya jorok, buang sampah ke sungai. Hutannya rusak, pohonnya dibabatin, ini gila semua," tuturnya.
"Sampahnya segala rupa banyaknya dari rumah, itu kan material kayu yang sudah lama ditebang kemudian tidak dibersihkan dan jatuh ke sungai. Kalau sampahnya ada kasur, bantal, guling, seprei segala macam lah, celana dalam ada," tambah Dedi.
2. Rumah di Sepadan Sungai Akan Dibongkar

Sebagai solusi jangka panjang, pemerintah akan merelokasi rumah-rumah yang berada di jalur sungai. Langkah ini dilakukan untuk mencegah banjir yang terus berulang setiap tahunnya.
"Hari ini saya mau revolusioner. Semua rumah di jalur atau sepadan sungai akan saya geser atau desain ulang menjadi rumah panggung," katanya.
Rumah-rumah panggung ini akan dibangun seperti yang telah diterapkan di beberapa daerah seperti Karawang, Kota Bekasi, dan Bogor. Pemerintah juga menegaskan bahwa hanya pemukiman yang mengikuti desain rumah panggung yang akan mendapatkan bantuan.
"Saya hanya akan memberikan bantuan ke daerah yang dekat dengan sungai tapi desainnya harus panggung kalau nggak panggung nggak akan saya kasih bantuan," tegas Dedi.
3. Penertiban Akan Dikawal Brimob

Selain relokasi rumah, penertiban kawasan bantaran sungai juga akan dilakukan dengan lebih ketat. Pemerintah berencana melibatkan Brimob untuk mendampingi tim dari PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dalam proses penertiban.
"Kawasan bantaran sungai sekarang sudah penuh bangunan. Nantinya kita akan bongkar dan rapikan agar tidak terjadi lagi bencana seperti ini ke depan," katanya.
Pemerintah Provinsi berharap langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko banjir dan membuat lingkungan lebih tertata. Ke depan, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga menjadi kunci utama dalam mencegah bencana yang berulang setiap tahunnya.