2.700 Pelaku UMKM Terlibat MBG, Bantu 1.343 SPPG di 28 Provinsi

- Pemerintah mengklaim telah melibatkan 2.700 pelaku UMKM dalam program Makan Bergizi Gratis di 28 provinsi di Indonesia.
- Program ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 52 ribu orang, dengan target melibatkan 1,5 juta pekerja tahun ini.
- Diperkirakan program MBG akan menghasilkan Rp361 miliar untuk pelaku UMKM di Kabupaten Bandung, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Bandung, IDN Times - Pemerintah memastikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terlibat langsung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
Berdasarkan data yang ada, total ada sekitar 2.700-an pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok makanan di 1.343 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di 28 provinsi di Indonesia.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan supplier yang terlibat dalam distribusi MBG seluruhnya adalah pelaku UMKM. Di setiap daerahnya, para UMKM ini bekerja sama dengan MBG dengan menyuplai bahan baku MBG, seperti sayur, telur, daging, tahu, dan tempe.
"Di setiap SPPG berdiri maka dibutuhkan juga minimal 15 supplier dan itu rata-rata UMKM, sekarang sudah tercatat 2.700-an yang terlibat di dalam rantai pasok makan bergizi, selain koperasi dan lain-lain," kata Dadan dalam kegiatan ‘Kick-off Piloting ‘Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG’ di Pondok Pesantren Yayasan Al-Kasyaf, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025).
1. 52 ribu tenaga kerja terlibat langsung

Dengan banyaknya UMKM yang dilibatkan dalam program ini secara otomatis banyak juga tenaga kerja yang terserap. Dadan menyebutkan, total ada sebanyak 52 ribu tenaga kerja yang dilibatkan dalam 1.343 SPPG di 28 provinsi di Indonesia.
"Jadi ini sudah cukup besar tenaga kerja yang terlibat sudah hampir 52 ribu, dan kami targetkan tahun ini bisa 30 ribu SPPG yang akan melibatkan hampir 1,5 juta yang bekerja," katanya.
2. Kabupaten Bandung dapat Rp361 miliar

Di Kabupaten Bandung, kata Dadan, dibutuhkan 361 SPPG untuk menyalurkan MBG ke sekolah-sekolah. Nantinya, dari SPPG tersebut diharapkan bisa menghasilkan Rp361 miliar untuk para pelaku UMKM yang terlibat dalam program MBG.
"Ini ada di wilayah Kabupaten Bandung, harus ada 361 SPPG, akan ada uang ke Kabupaten Bandung itu Rp361 miliar," katanya.
3. Kementerian UMKM mendukung penuh program ini

Di tempat yang sama, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, menuturkan keterlibatan pelaku UMKM dalam program makan bergizi berdampak positif untuk perekonomian masyarakat. Adapun pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan pelanggan, kini akan ada konsumen tetap untuk melayani MBG.
"Berdasarkan arahan perintah Pak Presiden agar kami lintas institusi, baik yang horizontal maupun vertikal, saling berkolaborasi. Selain bekal pendidikan yang baik. Tetapi juga harus ada bekal asupan nutrisi yang baik supaya tumbuh kembangan anak menjadi lebih optimal dan cerdas," kata Maman.
Kader Golkar itu menambahkan, dampak dari program MBG tidak hanya dirasakan penerima manfaat, seperti pelajar dan ibu hamil/menyusuri, tetapi juga pelaku usaha.
Banyak pemasok bahan baku yang diambil dari pelaku usaha lokal. Mereka memasok bahan makanan ke SPPG yang sudah dikerjasamakan.
"Ini semangat dan tujuan Pak Presiden menggulirkan MBG. Oleh karena itu kami dari Kementerian UMKM juga selain ingin mensupport, menyukseskan MBG ini, kami juga berkepentingan agar ada manfaat ekonomi yang seluas-luasnya di daerah sekitar, di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi," terangnya.
"Akhirnya Kementerian UMKM dalam rangka membuka, meluaskan pelibatan UMKM agar ekonomi di daerah, rakyat, menjadi berkeadilan, lebih optimal, lebih hidup, dan besar," kata dia.