Selamatkan Nasib Bulog, Ini Saran dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI 

Dedi Mulyadi berikan dua tips untuk selamatkan nasib Bulog

Bandung, IDN Times - Badan Urusan Logistik (Bulog) disebut terancam bangkrut. Kondisi tersebut diakui Dirut Bulog Budi Waseso saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).

Mengetahui kondisi tersebut Wakil Ketua IV DPR RI Dedi Mulyadi memberikan saran kepada Bulog untuk melakukan dua langkah besar agar tidak kolaps. Apa saja saran dari mantan Bupati Purwakarta dua periode ini?

1. Bulog harus diberikan peran

Selamatkan Nasib Bulog, Ini Saran dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI IDN Times/Didit Hariyadi

Dalam pertemuan rapat dengar pendapat antara jajaran Bulog dan Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi memaparkan dua langkah besar yang harus diambil untuk menyelamatkan Bulog yang saat ini sedang menghadapi permasalahan.

Pertama, kata Dedi, merupakan tindakan jangka pendek yang harus dilakukan yakni beras yang ada di Bulog dengan kondisi baik harus segera tersalurkan dan pembelian gabah hasil panen berjalan. Untuk melakukan hal tersebutmaka Bulog mesti diberikan peran untuk pengadaan dan penyaluran beras kepada warga miskin dalam bentuk program bantuan pangan non tunai.

"Bulog mesti diberikan peran untuk pengadaan sampai distribusinya, menyalurkan beras untuk warga tidak mampu," kata Dedi dalam keterangan resmi, Rabu (6/11).

2. Bulog dijadikan Badan Ketahanan Pangan Nasional

Selamatkan Nasib Bulog, Ini Saran dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI IDN Times/Hendra Simanjuntak

Tindakan kedua, menurut Dedi adalah Bulog secara kelembagaan harus berganti menjadi Badan Ketahanan Pangan Nasional. Fokus badan tersebut, bertugas untuk pengadaan stok pangan nasional dan bertugas untuk penyediaan bahan pangan, menjaga stabilitas harga pangan secara nasional.

"Lembaga ini juga yang melakukan analisa perlu atau tidaknya impor pangan. Badan ini harus setingkat menteri dan tanggungjawan ke preisiden langsung. Dengan demikian badan ini akan kuat dan strategis," tuturnya.

3. Kondisi Bulog diakui Budi Waseso

Selamatkan Nasib Bulog, Ini Saran dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sebelumnya dalam rapat kerja tersebut Budi Waseso menjelaskan kondisi Perum Bulog sebagai penyangga stok beras nasional saat ini kondisinya hampir kolaps. Beban utang tinggi dan stok beras 900 ribu ton dari impor, terancam tak bisa dimanfaatkan. Semua itu menjadi beban Bulog.

"Kurang lebih ada 20 ribu ton beras sudah dikarantina, karena rusak parah dan membahayakan untuk dikonsumasi. Bulog juga terancam rugi cukup besar dengan kondisi ini," tandasnya.

Budi menjelaskan, Stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2,2 juta ton. Namun Bulog tak bisa menyalurkan beras tersebut, tanpa perintah dari pemerintah. Idealnya lanjut Budi, beras tersebut disalurkan, sehingga saat musim panen pada Maret 2020 Bulog bisa mencicil utang yang saat ini didera.

"Saat ini utang Bulog sebesar Rp28 triliun, dengan bunga setiap hari Rp 9 miliar. Kondisi ini membuat Bulog dalam kondisi berat" ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya