Dukung PTM, IA SMAN 5 Bandung Gelar Vaksinasi Massal untuk Siswa

Ada 1.100 orang ikut dalam kegiatan vaksinasi massal ini

Bandung, IDN Times - Proses percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung terus digenjot. Dukungan stok vaksin dari pemerintah membuat proses percepatan berjalan lancar.

Hingga saat ini, proses vaksinasi masih terus dilakukan mulai dari masyarakat umum hingga para pelajar yang tengah dan akan menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Ikatan Alumni SMAN 5 Bandung menyelenggarakan acara unik yang digelar pada 25 September lalu, aksi bertemakan Aksi Lima Vaksin Gendong dimana seluruh Civitas Akademika Sekolah dan Para Alumni SMA 5 Bandung saling mengajak untuk turut serta divaksin.

“Ini merupakan vaksin ke dua, yang pertama pada 28 Agustus lalu diikuti peserta 1.100 orang, sedangkan di vaksin kedua sekitar 1.000 orang,” ujar Wakil Ketua Ikatan Alumni SMA 5 Bidang Eksternal, Nur Dina dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu(26/9/2021).

1. Penyelenggaraan vaksinasi dilakukan oleh alumni mulai dari dokter hingga petugas admin

Dukung PTM, IA SMAN 5 Bandung Gelar Vaksinasi Massal untuk SiswaIDN Times/Istimewa

Menurut Dina, Baik pada vaksin dosis kesatu maupun kedua uniknya semua tenaga Kesehatan, para panitia, Administrasi kesehatan, Para Vaksinator terdiri dari 50 orang Dokter Spesialis dan dukungan logistik adalah kesemuanya dari para Alumni SMAN 5 Bandung berbagai angkatan tua dan muda menyatu bersinergi dengan panggilan akang Teteh.

Menurut Dina, acara ini digelar untuk mendukung program pemerintah agar para siswa bisa melaksanakan pembelajaran dengan system hybrid.

“Kami menggelar acara ini, untuk membatu Pemprov Jabar, untuk mencapai herd imunity dan untuk membantu para siswa yang akan melaksanakan PTM,” tambah Dina.

2. Dihadiri Menkes dan Atalia Kamil

Dukung PTM, IA SMAN 5 Bandung Gelar Vaksinasi Massal untuk SiswaMenteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Acara ini diantaranya dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Ibu Gubernur Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil yang juga merupakan alumni SMAN 5 Bandung. 

IA5 juga telah melaksanakan berbagai kegiatan lainnya antara lain Aksi Lima Kadeudeuh berupa pembagian sembako bagi para keluarga tak mampu Korban Covid 19, Aksi Lima Semarak Ramadan berbagi, Adapun Acara vaksin ini berlangsung sukses dan meriah dan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi sekolah lainnya demikian ujar menteri Kesehatan saat melihat kegiatan tersebut.

Untuk memeriahkan suasana, sambil menunggu observasi para Peserta Vaksin Dihibur tampilan DJ Oleh Kang Herry Iskandar yang merupakan Anggota Kominitas DJ SMA Negeri 5 dan hiburan screen layar lebar tampilan media visual . Sehingga para peserta terhibur dan tidak jenuh menunggu.

Bergabung pada acara tersebut para Komunitas Unit Kegiatan SMA Lima antara lain PPA Sadagori, Paguyuban Alumni Keamanan Lima (PAKL), Paskibraka, Getball, dll. Para peserta saat pendaftaran diberikan voucher belanja discount 70% dan saat pulang dengan membawa Goody Bag dari berbagai partisipan sebagai buah tangan kegiatan.

3. Sudah divaksin COVID-19 harus tetap jaga protokol kesehatan

Dukung PTM, IA SMAN 5 Bandung Gelar Vaksinasi Massal untuk SiswaIDN Times/Yogi Pasha

Ditemui terpisah, Anggota DPRD Jabar Haru Suandharu mengatakan, dengan dilaksanakannya vaksinasi bukan berarti bebas COVID, maka dari itu Haru mengajak kepada masyarakat agar terus berikhtiar melawan COVID-19.

"Vaksin itu ikhtiar, bukan pengumuman bebas covid, jadi oleh karena itu, beda ya bukan seperti ijazah sekolah SMA, kalo sudah dapat ijazah SMA gausah sekolah SMA lagi ya. Kalo sudah vaksin Covid, insyaAllah ikhtiar ada sistem imun dalam tubuh, tetapi saya juga alumni Covid dan saya kena lagi setelah vaksin yang ke dua,” jelasnya.

Karenanya, Haru menitipkan, meskipun sudah mendapatkan vaksin dua kali, namun semua msyarakat tetap harus menjaga protocol Kesehatan agar bisa terhindar dari covid-19.

Terlebih, varian baru sudah muncul di negara lain. Haru menegaskan, jangan sampai penurunan level PPKM membuat warga jadi lengah terhadap penerapan protocol Kesehatan.

“Karena saya lihat di negara tetangga sudah masuk varian baru, varian Mu, maka pastikan hati-hati, jangan mentang-mentang sudah turun level PPKM terus jadi ga pake masker dan berkerumun. Maka harus jaga prokes," papar Haru.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya