Digigit Ular Berbisa, Sudah Empat Hari Balita Tak Sadarkan Diri 

Lingkungan kotor mengundang ular datang

Cirebon, IDN Times - Seorang balita terpaksa harus menjalani perawatan intensif di RSUD Gunung Jati setelah menjadi korban gigitan ular berbisa. Anak usia empat tahun tersebut kini sedang berjuang melawan racun yang menyebar di jaringan pembuluh darah.

Pihak rumah sakit pun menggandeng ahli dari organisasi kesehatan dunia (world health organization/WHO) untuk berupaya menyelematkan korban. Selain itu, petugas medis RSUD Gunung Jati pun mendatangkan ahli bedah dan spesialis anak demi menangani pasien dalam keadaan kritis.

1. Sudah empat hari terbaring di rumah sakit

Digigit Ular Berbisa, Sudah Empat Hari Balita Tak Sadarkan Diri Ilustrasi. IDN Times/Wildan Ibnu

Wakil Direktur RSUD Gunung Jati, dr. Maria menjelaskan balita pasien gigitan ular itu sudah menjalani perawatan di ruangan khusus selama empat hari. Kondisi pasien masih dalam keadaan koma. Atas dasar itu, tim medis sedang berusaha keras mengeluarkan racun-racun bisa ular yang bersarang di tubuh korban.

"Segalanya kami upayakan. Bahkan, kami menghadirkan seorang ahli perwakilan dari WHO untuk mengecek langsung pasien dan tempat kejadian korban digigit (ular)," ujar Maria saat dikonfirmasi, Selasa (11/12).

2. Lingkungan rumah korban kotor, mengundang ular datang

Digigit Ular Berbisa, Sudah Empat Hari Balita Tak Sadarkan Diri Wakil Direktur RSUD Gunung Jati, dr. Maria. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Dari hasil pengecekan tim medis menyebutkan, bahwa lokasi kejadian di Desa Pamengkang merupakan kawasan dengan sanitasi buruk. Daerah kategori urban tersebut membuat nyaman dikunjungi satwa reptil, khususnya ular. Hewan melata tersebut sangat senang mengunjungi lingkungan yang kotor. Terlebih, ada hewan unggas semacam ayam dan burung.

"Setelah kami cek ke lokasi, ternyata kondisi lingkungan rumah korban kurang baik. Rumah yang ditempati korban diketahui memelihara ayam yang mengundang ular datang," tutur Maria.

3. Menemukan dua jenis bisa ular di tubuh pasien

Digigit Ular Berbisa, Sudah Empat Hari Balita Tak Sadarkan Diri Ruangan PICU RSUD Gunung Jati Cirebon tempat perawatan pasien korban gigitan ular berbisa. Istimewa

Pantauan tim medis kepada kondisi pasien menemukan dua jenis bisa ular di tubuh korban. Racun tersebut adalah neurotoxic dan hematoxic. Maria mengatakan, keberadaan dua jenis racun ganas berbeda itu membuat ahli ular dari WHO, dr. Trimaharani pun harus berpikir keras mencari alternatif lain untuk mengeluarkan racun dari tubuh pasien.

Menurutnya, tim medis belum bisa mengidentifikasi jenis ular yang menggigit korban. Dikhawatirkan, spesies gigitan ular yang bersarang ke tubuh korban itu merupakan spesies hibrid dari perkawinan antar jenis ular berbeda.

"Saat ini, korban sedang dirawat di ruang PICU untuk mendapat perhatian khusus dari kami," tuturnya," jelas Maria.

4. Balita digigit ular saat sedang tidur

Digigit Ular Berbisa, Sudah Empat Hari Balita Tak Sadarkan Diri (Ilustrasi dirawat di rumah sakit) IDN Times/Sukma Shakti

Kronologi korban tergigit ular berbisa itu bermula saat korban sedang tidur. Sang ibu baru mengetahui ular mengigit kaki anaknya saat hendak menggantikan celana anaknya. Mengetahui kejadian ini, sang ibu bergegas membawa anaknya ke rumah sakit terdekat.

Akan tetapi, karena perlengkapan medis tak memadai (tidak punya anti serum bisa ular), pihak rumah sakit langsung dirujuk ke RSUD Gunung Jati untuk mendapat pertolongan pertama. Kepada pasien tersebut, dokter memberikan obat anti serum sebanyak 10 vial. Dengan tujuan, racun hemotoksin ular tidak menjalar ke tubuh korban.

"Kami biasa merawat pasien korban tergigit ular, dan tertangani. Untuk kasus ini berbeda karena belum diketahui jenis ularnya," tutup Maria.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya