Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri 

Unjuk rasa berlangsung sejak pukul 12.30-16.00 WIB

Bandung, IDN Times – Selasa (27/8), sekitar pukul 09.30 WIB puluhan mahasiswa Papua sudah berkumpul di asrama mereka, Jalan Cilaki, Kota Bandung. Mereka sibuk menghias diri dengan beragam warna cat, sebagai persiapan aksi unjuk rasa yang direncanakan digelar di depan Gedung Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi, Kota Bandung.

Namun, aksi puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Ikatan Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme, dan Imperialisme itu tak berjalan sesuai rencana. Alih-alih menyampaikan aspirasi tentang Papua Barat Merdeka di depan Kodam III Siliwangi, puluhan mahasiswa Papua di Bandung tersebut akhirnya berdemonstrasi di Gedung Merdeka.

1. Diarahkan dan berhenti di persimpangan Jalan Merdeka

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Selama mahasiswa Papua melakukan persiapan aksi di asrama mereka, aparat polisi dan TNI telah berjaga-jaga di sekitar Kodam III Siliwangi. Semua akses menuju Gedung Kodam III Siliwangi itu dijaga ketat oleh mereka.

Kemudian, puluhan mahasiswa Papua mulai bergerak dengan long march dari asrama mereka mengarah ke Gedung Kodam III Siliwangi sekitar pukul 12.30 WIB. Namun, perjalanan mereka dihalau para aparat, hingga diarahkan menuju jantung Kota Bandung di Jalan Merdeka.

Mereka pun berhenti di persimpangan Jalan Merdeka – Jalan Aceh.

2. Diguyur hujan lebat

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Di persimpangan Jalan Merdeka-Jalan Aceh, long march tersebut cukup lama berhenti. Salah satu orator mahasiswa, Fernando Billy, sempat beberapa kali bernegosiasi dengan Kepala Polisi Resor Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Irman Sugema.

Ketatnya negosiasi didasari beberapa hal. Mahasiswa Papua di Bandung keukeuh ingin berunjuk rasa di depan Gedung Kodam III Siliwangi, sementara aparat tak memberi mereka izin.

“Kami terus dipindah-pindahkan, dan ini (persimpangan Jalan Merdeka) adalah titik ketiga,” kata Billy, kepada IDN Times di tengah aksinya, Selasa (27/8).

Hujan lebat pun turun membasahi Kota Bandung, demonstran, dan aparat yang bertugas. Sebagian besar dari mereka tak bergeming meski diguyur air hujan. Teriakkan, tarian, dan nyanyian khas Papua terus dilantunkan selama hujan berlangsung.

3. Menegakan Peraturan Kapolri

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Dengan tidak memberikan izin mahasiswa Papua di Bandung untuk berunjuk rasa di depan Gedung Kodam III Siliwangi, aparat sebenarnya telah menegakkan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2012 tentang tata cara penyelenggaraan pelayanan, pengamanan, dan penanganan perkara penyampaian pendapat di muka umum. Regulasi itu mencatat bahwa demonstran dilarang berunjuk rasa di depan kantor instansi militer dengan jarak 150 meter.

Namun, dalam penjelasannya kepada mahasiswa Papua di Bandung, Kapolrestabes menjelaskan bahwa aturan jarak demonstarsi dengan Gedung Kodam III Siliwangi adalah 500 meter.

4. Menuju Gedung Merdeka

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Tidak kunjung berhasil membujuk aparat, puluhan mahasiswa Papua itu kemudian mengubah rute long march mereka. Kali ini mereka memilih Gedung Merdeka yang dianggap sarat perjuangan kemerdekaan. “Di sanalah kemerdekaan harus diperjuangkan,” kata Billy, kepada massanya.

Namun, baru berjalan sekitar 100 meter, long march tersebut kembali berhenti sebelum memasuki area Markas Polrestabes Bandung. Polisi dan massa kembali negosiasi, dan kali ini aparat sedikit melunak. Negosiasi berlangsung sekitar 15 menit, dan massa kembali diizinkan untuk melintasi Markas Polrestabes Bandung menuju Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika.

5. Melintasi Jalan Braga

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Untuk menjangkau Gedung Merdeka, polisi mengatur rute puluhan mahasiswa Papua itu untuk melintasi Jalan Braga. Jalan fenomenal yang menjadi magnet wisatawan Kota Bandung itu mendadak macet, karena kehadiran puluhan mahasiswa Papua di Bandung.

Aksi long march itu pun menarik perhatian masyarakat sekitar. Siswa-siswi SD Merdeka, misalnya, yang sampai harus nongol di pagar sekolah untuk melihat para demonstran. Tak hanya itu, para karyawan kantoran di sepanjang rute long march pun terlihat berhamburan ke luar kantor hanya untuk menyaksikan atau memotret aksi tersebut.

6. Mahasiswa Papua akan menutup diri

Gagal Demo di Kantor Militer, Mahasiswa Papua Ancam Tutup Diri IDN Times/Galih Persiana

Sesampainya di Gedung Merdeka, Kapolrestabes Bandung Irman Sugema berlari untuk menyusul rombongan. Ia sendiri yang memanggil anggotanya untuk membentuk barisan, memagari massa di depan Gedung Merdeka.

Di depan Gedung Merdeka itu massa berhenti dan berhadapan dengan aparat kepolisian. Mereka berorasi, merasa dikhianati polisi dan TNI karena tak berhasil melindungi mahasiswa Papua di Indonesia. Sebaliknya, bagi mereka, polisi dan TNI malah mendiskreditkan orang-orang Papua selama ini.

Billy, yang berkali-kali negosiasi dengan polisi, kembali ambil alih massa. Ia mengaku, kecewa dengan tidak diizinkannya mahasiswa Papua berunjuk rasa di Gedung Kodam III Siliwangi.

“Jika polisi memberi batas 500 meter (sekitar Gedung Kodam III Siliwangi), maka kami pun menuntut agar tak ada polisi yang memasuki wilayah asrama kami dengan rasio 500 meter,” kata Billy.

Tak sampai di situ, Billy pun melontarkan komitmen untuk tidak mau menerima silaturahmi dari pihak mana pun. “Kami tidak perlu silaturahmi. Kami menolak siapa pun yang ingin datang ke asrama kami, termasuk para jurnalis,” tuturnya.

Baca Juga: [FOTO] Mengikuti Aksi Mahasiswa Papua di Bandung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya