Kiat Millennial Bandung Adaptasi New Normal di Tengah Pandemik Corona

Tetap waspada meski sudah bisa beraktivitas seperti biasa

Bandung, IDN Times - Kota Bandung saat ini berupaya untuk menerapkan konsep new normal atau normal baru di berbagai sektor. Meski Bandung masih masuk zona kuning atau belum bisa 100 persen aktivitas dilakukan tetapi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung nampaknya akan mendobrak aturan dem menghidupkan kembali denyut perekonomian.

Lantas bagaimana kiat pada kaum millennial Bandung yang akan menghadapi normal baru di tengah pandemik COVID-19?

Putri Nurliana, misalnya. Wanita yang berprofesi sebagai desainer ini masih was-was dengan kondisi sekarang. Virus corona yang belum ada obatnya membuat dia harus lebih waspada ketika berada di tengah kerumunan.

"Sebenarnya aku gak terlalu suka berada di tempat ramai. Nah, pas ada COVID-19 ini jelas makin parno dong. Cuman mau gimana lagi kita harus mulai membiasakan diri. Misalnya dengan menjaga jarak saat antre," ujar Putri kepada IDN Times, Selasa (2/6).

1. Sering mencuci tangan dan mengganti masker setiap hari

Kiat Millennial Bandung Adaptasi New Normal di Tengah Pandemik CoronaMeski telah mengenakan masker, namun jemaah tidak membuat jarak aman untuk menghindari potensi penyebaran virus corona. Indra Abriyanto unttuk IDN Times

Ketika mendapat kabar bahwa sejumlah kafe di Bandung dan sekitarnya mulai buka seperti biasa, Putri pun tidak ingin melewatkannya. Dia bersama sang suami kemudian bergegas mencari kafe yang buka dan bersantai di sana.

Dengan dibukanya kafe maka anak muda lainnya jelas akan berbondong-bondong datang. Untuk meminimalisir kemungkinan terpapar COVID-19 Putri jadi terbiasa membawa hand sanitizer atau penyanitasi tangan.

"Itu paling penting untuk menjaga dari sebaran virus," ujarnya.

2. Bawa alat makan sendiri

Kiat Millennial Bandung Adaptasi New Normal di Tengah Pandemik Coronapixabay.com/artemtation

Selain itu dia pun akan mengganti masker setiap hari apalagi setelah bepergian ke luar rumah atau datang ke tempat yang ramai didatangi orang seperti kafe atau tempat berbelanja lainnya.

"Intinya di new normal ini kita secara pribadi harus lebih aware (sadar) dengan lingkungan sekitar. Coba menjadi lebih bersih dan kalau bisa membawa alat makan sendiri ketika datang ke tempat makan," paparnya.

3. Jangan banyak jalan-jalan untuk hemat uang

Kiat Millennial Bandung Adaptasi New Normal di Tengah Pandemik CoronaCanva

Sementara itu, Fidha, salah satu penulis lepas yang bermukim di Bandung menyebut, penghematan uang menjadi modal penting dalam kondisi sekarang. Meski banyak tempat dibuka secara umum, jangan sampai karena kita diperbolehkan datang ke banyak tempat kemudian menghamburkan uang.

Di tengah pandemik COVID-19 ini banyak sesuatu tidak terduga. Yang paling bahaya ketika perekonomian belum tumbuh normal sehingga pendapat pun masih tipis.

"Sekarang memang sudah mulai membaik. Tapi kita tidak tahu ke depannya akan seperti apa. Jadi lebih baik menghemat uang juga sebelum corona ini benar-benar hilang dan aktivitas normal seutuhnya," kata dia.

4. Kalau bisa tetap hindari kerumunan dan tempat ramai

Kiat Millennial Bandung Adaptasi New Normal di Tengah Pandemik CoronaSejumlah wisatawan memanfaatkan waktu usai berlebaran dengan rekreasi di Pantai Sambolo Anyer, Serang (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Walaupun banyak tempat dibuka kembali, Fidha tidak ingin berlama-lama berada di antara kerumunan. Dia masih takut karena virus ini bisa menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lainnya.

Maka, hal paling mudah adalah tidak mendatangi tempat yang ramai. Jangan sampai karena new normal ini justru makin banyak orang terpapar COVID-19.

"Untuk sementara masih menghindari kerumunan. Memang sih suka kangen ke kafe atau tempat wisata, tapi riskan juga kalau kita ke sana," ujar Fidha.

Baca Juga: Ini Skenario Terburuk Jika Indonesia Memaksa Terapkan New Normal

Baca Juga: Hotel, Tempat Wisata, hingga Mal di Sumedang Siap Dibuka untuk Umum

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya