Gantikan Neneng Hasanah, Emil Lantik Eka Supria Jadi Bupati Bekasi 

Masa jabatan bupati baru lebih dari 18 bulan

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya melantik Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Bekasi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/6). Eka sebelumnya duduk sebagai Wakil Bupati Bekasi dan sempat diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt).

Dengan pelantikan ini maka Eka resmi menggantikan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait suap perizinan proyek Meikarta, dan sudah divonis hukuman penjara.

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menuturkan, pelantikan dilaksanakan sesuai amanat surat Menteri Dalam Negeri nomor 131.32/2966/ OTDA tertanggal 24 Mei 2019 seiring dengan telah terbitnya keputusan Mendagri nomor 131.32-1192 tahun 2019 tanggal 24 mei 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bekasi Provinsi Jawa Barat.

"Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa pada tanggal 24 April 2019 lalu, saudari Neneng Hasanah Yasin telah berhenti sebagai Bupati Bekasi. Selanjutnya, sesuai ketentuan pasal 173 undang-undang nomor 10 tahun 2016, bahwa dalam hal bupati berhenti, maka wakil bupati menggantikan bupati," ujar Ridwan Kamil

Maka sesuai ketentuan tersebut, setelah melalui proses usulan pengesahan pengangkatan mulai dari dprd kabupaten bekasi hingga selesai dari kementerian dalam negeri, pada hari ini dapat dilaksanakan pelantikan bupati bekasi sisa masa jabatan tahun 2017-2022. untuk itu saya ucapkan selamat bertugas kepada saudara Eka Supria Atmaja

Menurut Emil, sesuai amanat pasal 176 undang-undang nomor 10 tahun 2016, Bupati yang baru agar segera menentukan wakil bupati Bekasi, mengingat sisa masa jabatannya lebih dari 18 bulan.

1. Pengangguran di Kabupaten Bekasi masih banyak

Gantikan Neneng Hasanah, Emil Lantik Eka Supria Jadi Bupati Bekasi Pegawai pabrik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dari data yang dihimpun, Emil menyebutkan, jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbanyak ketiga di Jawa Barat dengan 3,6 juta jiwa. Tantangan terbesar Pemkab Bekasi adalah melaksanakan pelayanan secara optimal terhadap jumlah penduduk yang besar tersebut.

Sedangkan permasalahan Bekasi memiliki kesamaan dengan kabupaten/kota lainnya yaitu kesenjangan antara desa dan kota, kemiskinan dan pengangguran. "Di kabupaten Bekasi jumlah penduduk miskin sebanyak 163 ribu orang dan jumlah pengangguran sebanyak 172 ribu orang," ujar Emil.

Hal tersebut tentunya menjadi ironi karena kabupaten Bekasi merupakan pusat dan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan tujuh kawasan industri. "Jangan-jangan yang kerja di sana banyaknya bukan orang Kabupaten Bekasi," lanjut Emil.

2. Pemprov Jabar akan ikut dorong pembangunan di Kabupaten Bekasi

Gantikan Neneng Hasanah, Emil Lantik Eka Supria Jadi Bupati Bekasi twitter.com/EarthAccounting

Program pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia memang menjadi kewajiban setiap kabupaten/kota. Meski demikian, pemerintah provinsi tidak bisa lepas tangan ikut serta menyukseskan program tersebut.

Untuk itu, jika Pemkab Bekasi merasa kewalahan dengan upaya memperbaiki daerah maka bisa langsung berkoordinasi ke pemerintah provinsi.

"HP saya aktif terus tinggal kontak saja," paparnya.

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, Salah satu yang coba diperbaiki Pemprov Jabar adalah upaya pengentasan kemiskinan di daerah terpencil seperti di muara gembong dengan menghadirkan desa peradaban. Sebab ini merupakan aksi multi pihak yang merupakan kolaborasi antara Pemprov Jabar, Bekasi, akademisi maupun para pengusaha.

Sedangkan terkait masih tingginya angka pengangguran, Pemprov Jabar bertekad untuk meningkatkan kompetensi SDM angkatan kerja terutama lulusan SMK atau sekolah vokasi agar mudah memenuhi kriteria minimal yang diinginkan para pengusaha

3. Pemkab Bekasi harus berkolaborasi dengan banyak pihak

Gantikan Neneng Hasanah, Emil Lantik Eka Supria Jadi Bupati Bekasi pixabay

Guna menyukseskan berbagai program yang diusung, Emil mengimbau Pemkab Bekasi bisa melakukan inovasi dan membangun kolaborasi. Menyejahterakan masyarakat bukanlah hal mudah sehingga butuh kerja sama berbagai elemen.
 
"Jalin komunikasi dan kemitraan dengan seluruh stakeholder, jajaran forkopimda, tokoh masyarakat juga dengan segenap unsur perangkat daerah agar tugas pembangunan dan pemerintahan daerah dapat terus berjalan optimal," papar Emil.

Hal terakhir yang dititipkannya kepada Pemkab Bekasi agar bisa menjaga integritas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, dan siap melayani masyarakat sepenuh hari serta profesional.
 
"Semoga ke depan kabupaten bekasi dapat terus menemukan dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang tentunya dapat mengakselerasi (ngabret) proses pembangunan," pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya