Flare Menyala di Stadion GBLA, Siapa Salah? Polisi Atau Steward

Kejadian ini bukan yang pertama kali di Stadin GBLA

Bandung, IDN Times - Persib Bandung harus mengakhiri Liga 1 musim ini dengan kekalahan telak 4 - 1 atas Persikabo 1973. Bermain di kandang sendiri, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Pasukan Maung Bandung seakan tak berdaya dan harus takluk dengan skor telak.

Empat gol Persikabo dicetak oleh Lucas Gama, Lucky Oktavianto, Juninho, dan Pedro Henrique. Sementara satu-satunya gol Persib dicetak David da Silva.

Pertandingan ini seharusnya menjadi momen spesial bagi para Bobotoh, khususnya penjaga gawang senior I Made Wirawan. Made memutuskan pensiun dan laga malam ini menjadi penampilan terakhirnya.

Kiper berusia 41 tahun itu masuk menggantikan Reky Rahayu di menit 83. Namun kehadiran Made di bawah mistar gawang rupanya tak mampu menghindarkan Persib dari kekalahan.

Bobotoh terlanjur kecewa atas kekalahan tim kesayangannya itu. Meski waktu normal masih lama, tapi wasih sudah meniup peluit panjang tanda laga selesai.

Hal itu dikarenakan para Bobotoh yang ramai-ramai menyalakan flare atau suar. Asap flare memenuhi seluruh stadion. Pertama kali flare dinyalakan dari tribun selatan stadion, yang diikuti seluruh suporter yang hadir.

Suasana stadion mendadak kelam, dikarenakan asap yang menutup hampir seluruh bagian stadion. Pascatragedi itu, kedua tim langsung memasuki loker pemain. Sementara, ada suporter yang menginvasi lapangan. Petugas steward yang bertugas pun langsung mengamankan penonton yang melakukan aksi tersebut.

1. Polisi sudah ingatkan agar Bobotoh tak bawa flare

Flare Menyala di Stadion GBLA, Siapa Salah? Polisi Atau StewardFlare menyala di Stadion GBLA Bandung. Dokumentasi Antara Foto

Sebelumnya, Kasat Binmas Polrestabes Bandung AKBP Drs. Sutorih, M.Si. mengingatkan Bobotoh untuk tidak membawa dan menyalakan flare pada saat menyaksikan pertandingan Persi vs Persikabo

Larangan ini karena flare sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan orang-orang di sekitarnya, dari sisi regulasi, flare juga menjadi barang yang dilarang dibawa penonton, apalagi sampai dinyalakan di dalam stadion.

"Saya mengimbau kepada Bobotoh untuk mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya flare, begitu juga sajam (senjata tajam), karena petugas kepolisian akan melakukan razia," kata Sutorih usai rapat koordinasi keamanan di Graha Persib, Jumat (14/4/2023).

"Apabila kedapatan membawa flare, sajam atau barang-barang terlarang, Bobotoh bersangkutan akan dikembalikan dan tidak diperbolehkan menyaksikan pertandingan," tambahnya.

Sutorih juga meminta Bobotoh tetap tertib dan santun pada saat menyaksikan pertandingan pamungkas Persib di Liga 1 2022/2023 ini.

Sutorih memastikan, aparat kepolisian dan juga Panpel Persib bakal memberikan sanksi dan tindakan kepada penonton yang membandel membawa flare, sajam dan benda-benda terlarang lainnya.

2. Dampak flare sangat berbahaya ketika dinyalakan di dalam lapangan

Flare Menyala di Stadion GBLA, Siapa Salah? Polisi Atau StewardIlustrasi flare saat pertandingan sepakbola. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Imbauan untuk tidak menyalakan flare pun disampaikan Dokter Persib, Rafi Ghani. DI memaparkan sejumlah alasan mengapa flare dinilai sangat berbahaya ketika dinyalakan di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.

Menurut Rafi, hal yang paling berbahaya, barang berbahan peledak itu akan membuat banyak orang kesulitan bernafas. Karena itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai otoritas sepakbola Indonesia melarang penyalaan flare atau cerawat di dalam stadion. 

"Suporter dan Bobotoh diimbau untuk tidak menyalakan flare karena akan membahayakan kesehatan. Apalagi di dalam stadion, karena Bobotoh sangat membutuhkan oksigen lebih karena sedang berada di tengah kerumunan," kata Rafi.

Tidak hanya membahayakan kesehatan pernafasan, cahaya dan suara ledakan yang ditimbulkan dari menyalakan flare pun bisa menimbulkan kepanikan sehingga kenyamanan menyaksikan pertandingan menjadi terganggu. 

Bahaya flare lainnya bisa membuat luka bakar, gangguan penglihatan dan pendengaran dari ledakan dan cahaya yang dihasilkan.

3. Siapa seharusnya melakukan razia penonton yang membawa barang masuk ke stadion

Flare Menyala di Stadion GBLA, Siapa Salah? Polisi Atau StewardSteward di laga Persib vs Persija. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Kejadian nyala flare di Stadion GBLA bukanlah yang pertama kali. Pada 11 Januari terdapat penonton yang menyalakan flare meski sudah dilarang. Data penonton tersebut pun diketahui dan dia dijatuhi hukuman larangan datang ke stadion menyaksikan pertandingan secara langsung.

Pada pengamanan di Stadion GBLA, selain polisi terdapat steward atau pengamanan internal yang bekerja sama dengan panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan.

Ketika penonton hendak menyaksikan ke Stadion GBLA, mereka akan diperiksa baik oleh polisi maupun steward. Polisi bakal mengecek tiket penonton sesaat sebelum masuk ke area parkir kendaraan.

Setelahnya penonton akan diperiksa kembali ketika hendak masuk ke area stadion dari sejumlah pintu masuk yang ada. Dari pantauan IDN Times, aparat kepolisian dan steward selalu berjaga dan melakukan pemeriksaan saat penonton hendak masuk ke dalam area stadion.

Sayangnya meski sudah ada pemeriksaan, tim pengamanan masih saja kecolongan dengan adanya penonton yang menyalakan flare.

Jika sudah kejadian ini, siapa yang patut disalahkan?

 

Baca Juga: Gegara Bobotoh Bakar Flare di Stadion GBLA, Persib Kena Sanksi 

Baca Juga: Perpisahan I Made Ternoda, Persib Dibantai Persikabo 1-4

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya