DKM Pusdai Ubah Darah dan Kotoran Hewan Kurban Jadi Pupuk Kompos

Jangan biarkan kotoran ini menjadi limbah

Bandung, IDN Times - Pada perayaan Idul Adha, darah dan kotoran hewan kurban kerap menjadi limbah. Darah hewan sering langsung dibuang ke tanah sedangkan kotorannya dibuang ke selokan atau sungai. Pembuangan kotoran hewan ke sungai jelas akan berdampak buruk pada kualitas air di sungai tersebut.

Untuk mengakali limbah darah dan kotoran hewan, panitia kurban Masjid Pusat Dakwah Islam atau Pusdai Bandung akan mengubah darah dan kotoran menjadi pupuk kompos.

Panitia penyembelihan hewan kurban, Imron Hasan, mengatakan, Masjid Pusdai tengah berupaya menjalankan sistem ramah lingkungan dan Syar'i. Hal ini juga coba diterapkan pada penyembelihan hewan kurban.

Menurutnya selama ini darah dan kotoran sering kali terbuang menjadi sesuatu yang tidak berguna. Tahun ini panitia bekerja sama dengan beberapa instansi berupaya membuat seluruh yang ada dalam hewan kurban bisa dimanfaatkan.

"Jadi tidak ada yang terbuang begitu saja. Kita akan membuat pupuk. Kita daur ulang (darah dan kotoran) untuk dijadikan pupuk," ujar Imron ditemui di lokasi penyembelihan, Minggu (11/8).

1. Pupuk akan diberikan kepada warga

DKM Pusdai Ubah Darah dan Kotoran Hewan Kurban Jadi Pupuk KomposIDN Times/Debbie Sutrisno

Imron mengatakan, pengolahan darah dan kotoran rencananya diolah secara manual. Setelah semua dikumpulkan, kemudian panitia akan bekerja sama juga dengan warga-warga yang memang ingin membuat pupuk kompos.

Pupuk yang sudah jadi nantinya bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan "Kan bisa buat dipakai memupuk tanaman," ujarnya.

2. Masjid Pusdai juga gunakan besek untuk pendistribusian daging

DKM Pusdai Ubah Darah dan Kotoran Hewan Kurban Jadi Pupuk KomposIDN Times/Debbie Sutrisno

Tahun ini Masjid Pusdai dititipi hewan kurban 13 ekor, di mana ada lima sapi dan delapan kambing. Jumlah ini disebut meningkat dibandingkan tahun lalu.

Mayoritas yang menyimpan hewan kurban di sini pegawai negeri sipil (PNS) dari pemerintah kota hingga pemerintah provinsi. Untuk sapi dengan berat paling besar mencapai 400 kilogram (kg).

Dalam pembagian daging, pihak panitia pun akan menggunakan besek sebagai pengganti kantung plastik yang biasa digunakan tiap tahun. "Sekarang pakai besek sesuai dengan arahan pak Emil (Ridwan Kamil)," papar Imron.

Baca Juga: Jokowi dan Ridwan Kamil Titikan Sapi Kurban di Masjid Raya Bandung

3. Jokowi dan Ridwan Kamil kurban di Majid Raya Bandung

DKM Pusdai Ubah Darah dan Kotoran Hewan Kurban Jadi Pupuk KomposIDN Times/Yogi Pasha

Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitipkan sapi kurban jenis Limousin serta Simmental dengan berat masing-masing 900 Kg dan 625 Kg di Masjid Raya Bandung. Dua pejabat negara ini menitipkan sapi kurban kepada panitia di Masjid Raya Bandung, Minggu (11/8).

Sapi kurban jenis Limoisin seberat 900 Kg milik Jokowi ini sudah tiba di kandang di sekitar masjid sejak Sabtu(10/8) malam. Sementara, sapi Simmental milik Ridwan Kamil seberat 625 kilogram diserahkan langsung ke panitia usai melaksanakan salat Id Adha di Lapangan Gasibu, Bandung.

"Saya sebagai gubernur menitipkan satu sapi kalau gak salah 600 kilogram ya beratnya. Ada sapi dari Jokowi paling besar besar sekali 900 kilogram," kata Ridwan.

4. Ridwan Kamil kurban sapi dengan berat capai 652 kg

DKM Pusdai Ubah Darah dan Kotoran Hewan Kurban Jadi Pupuk KomposIDN Times/Yogi Pasha

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menyerahkan sapi kurban jenis simmental kepada panitia kurban di Masjid Raya Bandung usai melaksanakan salat Id Adha di Lapangan Gasibu.

Penyerahan itu dilakukan secara simbolis. Sapi simmental seberat 652 Kg tersebut akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat sekitar yang berhak menerima. Sedangkan, Presiden Jokowi menitipkan sapi kurban jenis Limousin dengan berat 900 kilogram. 

Baca Juga: Bungkus Daging Kurban, Masjid Ini Pakai Plastik Berbahan Singkong

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya