Banjir Bandang Garut Terjang 23 Rumah, 105 Jiwa Mengungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut, tepatnya di Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Sabtu (27/11/2021), sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di kawasan tersebut sejak pukul 14.00. Alhasil debit air di Sungai Citameng tinggi dan membuat luapan ke rumah warga.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat setidaknya ada 23 rumah terdampak, di mana 21 rumah rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, dan 1 ruamh rusak berat. Selain itu 2 sarana pendidikan dan 1 rumah ibadah terendam.
"60 kolam terendam, dan satu jembatan penghubung desa rusak," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Jabar Hadi Rahmat Harjasasmita melalui siaran pers dikutip, Minggu (28/11/2021).
Akibat kejadian ini setidaknya ada 30 kepala keluarga yang terdampak di mana jumlah mencapai 105 jiwa.
1. SAR Bandung terjunkan anggota bantu evakuasi
SAR Bandung yang menerima informasi banjir bandang tersebut langsung mengerahkan tim menuju lokasi. Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengerahkan satu tim rescue Basarnas Bandung menuju lokasi kejadian pada pukul 16.00 WIB untuk melaksamakan evakuasi warga terdampak banjir.
Pukul 17.15 WIB Tim tiba di lokasi kejadian banjir dan langsung melakukan koordinasi dengan unsur SAR di lapangan.
"Dari komandan Tim Rescue, menyebutkan kondisi di lokasi kejadian sudah surut tersisa lumpur sisa banjir," ujar Deden.
2. Warga mulai kembali ke rumah
Sementara berdasarkan info sementara tim di lapangan 4 Rumah rusak berat di Desa Mekarhurip dan 7 jiwa melakukan evakuasi mandiri ke rumah saudara yang lebih aman sedangkan 17 Rumah rusak di Desa Sukawening dengan 63 jiwa. Saat ini 63 warga tersebut mulai kembali ke rumah masing masing untuk membersihkan rumah mereka. Data lainnya masih dalam pendataan.
Hingga pukul 18.30 WIB tim masih menunggu di lokasi kejadian untuk mengantisipasi naiknya tinggi muka air. Adapun Unsur SAR yang dilokasi kejadian yaitu Basarnas Bandung, Polsek Sukawening, BPBD Garut, Satpol PP Kec. Sukawening, Damkar Garut, Babinsa Sukawening, Aparat Desa Sukawening, Aparat Desa Mekarhurip, Warga Desa Sukawening dan Warga Desa Mekarhurip.
3. Garut siaga bencana hingga 1 April
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan siaga darurat bencana hidrometelorologi mulai 1 November 2021 hingga 1 April 2022. Ini diberlakukan karena Garut memiliki ancaman bencana hidrometeorologi terbesar.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, hidrometeorologi menjadi ancaman terbesar. Untuk itu perlu langkah antisipasi teruatam oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menggerakkan kepada kesadaran mitigasi bencana individual di beberapa daerah rawan bencana.
Rudy meminta BPBD Garut untuk melakukan langkah-langkah dengan memperingatkan masyarakat untuk tetap siaga, mengingat saat ini kondisi curah hujan di Kabupaten Garut yang tidak terkendali sehingga rawan terjadi bencana banjir.
“Saya berharap saudara-saudara bisa membuat satu keputusan cepat sampaikan kepada kami untuk bisa dilaksanakan sebagai mana mestinya, terutama yang akan menghambat pergerakan perekonomian, kita masih punya BTT (Belanja Tak Terduga), BTT masih ada, tetapi harus digunakan efektif dan efisien,” ujarnya, Senin (22/11/2021).