Jual Rumah Plus Cari Jodoh, Mama Muda di KBB Kaget Ditawar WNA
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Viral di media sosial karena menjual rumah dan peluang untuk menikahinya, Ayu Novi Astiana (31 tahun), warga Kampung Cihaliwung Wetan, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) banjir tawaran baik dari calon pembeli lokal maupun mancanegara. Novi ramai dibincangkan di media sosial lantaran penawaran rumah yang bikin heran banyak orang.
Ponsel Novi tak henti-henti berdering, utamanya beberapa saat setelah kabar tentang dirinya ramai di media sosial. Ia terpaksa harus meladeni para calon pembeli ataupun para lelaki penggoda yang sekadar iseng.
"Yang pastinya kaget. Kirain teh gak akan seheboh ini. Agak kewalahan juga banyak nomor baru yang masuk. Ada yang sekadar iseng beberapa langsung saya blokir, ada yang nawar-nawar juga," ungkap Novi, Minggu (23/8/2020).
1. Dapat tawaran dari Singapura dan Amsterdam, Belanda
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)Baginya, yang lebih mencengangkan lagi bukan hanya penawar dari dalam negeri yang menghubunginya. Calon pembeli dari luar negeri juga menawar rumah miliknya. Tidak hanya satu dua penawar saja, bule yang coba menghubunginya di antaranya ada dari Singapura bahkan ada pula dari Belanda.
"Yang nanyain rumah ada dari Belanda ada juga dari Singapura. Yang dari Belanda katanya buat aset, dari Singapura bukan hanya satu orang ada yang lain sama juga katanya buat aset di Indonesia," papar Novi.
2. Hampir setiap menit handphonenya berdering
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)Di hari pertama viral, ponsel Novi berdering hampir setiap menit. Awalnya, Novi mengaku kewalahan menerima banyaknya panggilan maupun pesan masuk. Terlebih, tidak sedikit nomor asing yang masuk hanya sekadar guyon. Cukup risih dengan itu, akhirnya Novi lebih selektif menanggapi nomor baru yang masuk.
"Tadinya hampir tiap menit handphone gak berhenti-henti bunyi. Tapi sekarang sudah rada mendingan. Saya gak akan angkat sebelum orang yang nawar perkenalkan dirinya dulu via WA," kata Novi.
3. Ada yang nawar hampir dua kali lipat lebih tinggi
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)Novi menjual bangunan rumah dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas 52 meter persegi dengan fasilitas satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu dapur. Novi menawarkan rumah miliknya itu seharga Rp250 juta rupiah.
Dari riwayat para penawar, ada berbagai macam harga tawar yang masuk. Dari harga yang jauh di bawah harga yang ditawarkan sampai harga yang hampir dua kali lipat lebih tinggi.
"Mau gak kaget bagaimana coba mas, ada yang nawar sampai Rp450 juta. Tapi ada syarat tertentu, saya belum bisa terima syarat itu," ujarnya.
4. Ada juga yang berniat menjadikan Novi sebagai istri kedua
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)Novi juga mengaku ada pula calon pembeli yang datang langsung ke rumahnya. Lebih jauh, calon pembeli itu berniat mempersuntingnya. Novi bukan enggan menolak niat baik sang calon pembeli, hanya saja Novi tidak mau dijadikan sebagai istri kedua.
"Yang datang langsung baru kemarin dari Jakarta. Dia mau beli mau nikahin juga tapi dia punya istri, ya saya gak mau. Tapi saya tampung dulu. Targetnya dalam satu bulan ini saya akan lepas," kata Novi.
5. Lebih banyak yang PDKT dari pada nawar rumah
Novi, seorang ibu muda yang menjual rumah sekaligus cari jodoh. (IDN Times/Bagus F)Sebenarnya Novi tidak menutup kemungkinan jika ada calon pembeli yang dirasa cocok untuk berlanjut ke hubungan lebih serius tanpa harus membeli rumahnya. Yang terpenting baginya, lelaki singel yang berniat serius mau bertanggung jawab dan mencintai keluarganya.
"Ada juga warga keturunan Tiongkok ngontek, dia bilang lagi cari pendamping. Dia bilang siap tanggung jawab, banyak juga yang seperti itu. Jika dibandingkan, mungkin lebih banyak yang PDKT dari pada yang nawar rumah," ucap Novi tersenyum.
