Pemkot Bandung Belum Bisa Pastikan Stok Masker dan Hand Sanitizer Aman

Disdagin segera akan koordinasi dengan pemilik apotek

Bandung, IDN Times - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, belum bisa memastikan stok masker dan hand sanitizer dalam keadaan aman. Pasalnya apotek dan toko modern di Kota Bandung saat ini sudah banyak kehabisan stok.

Untuk diketahui, stok kedua barang tersebut mulai meningkat penjualnya pasca ditemukannya dua pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Indonesia.

1. Masker dan hand sanitizer langka di Kota Bandung

Pemkot Bandung Belum Bisa Pastikan Stok Masker dan Hand Sanitizer AmanIDN Times/Mela Hapsari

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, saat ini masker dan hand sanitizer yang dijual di beberapa apotek dan toko modern di Kota Bandung memang tergolong langka. Namun, untuk apotek PT Kimia Farma konon masih memiliki stok 200 ribuan masker.

"Ketersediaan masker di Kota Bandung di toko modern dan apotek kosong tetapi (stok) PT Kimia Farma di Kota Bandung masih tersedia dengan stok 200 ribu masker untuk seluruh Indonesia," ujar Elly di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (5/3).

2. Pembelian dibatasi 2 masker tiap konsumen

Pemkot Bandung Belum Bisa Pastikan Stok Masker dan Hand Sanitizer AmanIDN Times/Irma Yudistirani

Elly menjelaskan, saat ini apotek Kimia Farma juga masih menjual dengan harga normal, yakni Rp2 ribu. Meski harga masih normal, perusahaan pelat merah tersebut, saat ini membatasi penjualan kepada setiap satu orang pembeli.

"Harga normal Rp 2.000, namun ada pembatasan, satu orang hanya dibolehkan membeli dua masker, tidak boleh lebih," ungkapnya.

Baca Juga: Jangan Coba Kalian Timbun Masker, Polisi Siap Tindak Tegas

3. Kimia Farma belum pastikan akan menggelontorkan berapa ribu masker untuk Kota Bandung

Pemkot Bandung Belum Bisa Pastikan Stok Masker dan Hand Sanitizer AmanIDN Times/Irma Yudistirani

Elly menuturkan, saat ini PT Kimia Farma di Kota Bandung memiliki 38 apotik. Namun, ia mengaku, belum mengetahui secara pasti, Kimia Farma menggelontorkan berapa masker untuk dijual di setiap apoteknya.

Selain itu, Elly menyebutkan, beberapa pemilik toko modern dan apotek selain Kimia Farma, mengaku sudah lama tidak mendapatkan pasokan masker dari distributor. Kedepan, Elly mengaku akan mencoba berkoordinasi kembali dengan mereka.

"Kita tanyakan ke toko modern, sudah cukup lama tidak dipasok (masker) dari distributor, sehingga keadaan seperti saat ini," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Daop 2 Bandung Periksa Kesehatan Penumpang KA

4. Oknum penimbunan masker belum ditemukan di Kota Bandung

Pemkot Bandung Belum Bisa Pastikan Stok Masker dan Hand Sanitizer AmanIlustrasi masker. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Disinggung soal ada kah temuan oknum pelaku usaha yang dengan sengaja melakukan penimbunan masker, Elly mengatakan, jika memang ada oknum tersebut tentunya akan berhadapan dengan aparat keamanan.

"Aparat kepolisian telah menindak pelaku penimbunan masker di Tangerang dan di Semarang di Kota Bandung sendiri belum ditemukan pelaku penimbunan," kata dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.

Baca Juga: Cegah Wabah Virus Corona, Pemkab Cirebon Buka Layanan Aduan 24 Jam

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya