Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak Antigen

Masyarakat diminta tetap menjaga prokes ketat saat berwisata

Bandung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat menggelar tes acak atau random test antigen wisatawan di seluruh titik pariwisata di wilayahnya. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya klaster pariwisata usai libur Idul Fitri 2021.

Dedi Taufik, Kadisparbud Jabar, menerangkan, random test dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda. Misalnya, objek wisata di Lembang ada yang sudah melakukan random test antigen sejak sebelum Idul Fitri 2021.

"Sejak tanggal 5 Mei 2021 kita lakukan testing, yaitu dilakukannya rapid antigen secara acak. Kami menyiapkan 37 ribu antigen dari Pemprov Jabar yang disebar di titik-titik tadi, di seluruh kabupaten dan kota," ujar Dedi di pos penyekatakan Grafika Lembang, Kabupatan Bandung Barat, Jl. Raya Tangkuban Parahu, Sabtu (15/5/2021).

1. Disbudpar Jabar cek langsung penerapan prokes di lapangan

Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak AntigenDok.IDN Times/Istimewa

Selain antigen, Disbudpar Jabar hari ini melihat langsung dan meminta evaluasi pada pengelola sektor pariwisata tentang protokol kesehatan yang diterapkan untuk melayani wisatawan.

"Iya serentak di 108 titik itu kan tersebar di 27 kabupaten dan kota, karena di tanggal 5-6 kita sudah melakukan rapat koordinasi, cek lapangan. Di Jabar sendiri sudah ada 772 tempat wisata, hotel, restoran yang punya sertifikat CHSE," katanya.

2. Prokes di wilayah Kota Bandung sudah sesuai standar aturan

Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak AntigenDok.IDN Times/Istimewa

H+2 Idul Fitri 2021, objek wisata mulai banyak dikunjungi masyarakat. Atas fenomena ini, Dedi meminta pengawasan protokol kesehatan bagi wisatawan harus ketat dan sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Dari Kota Bandung, Kebun Binatang, dan El Dorado itu sudah ada peningkatan ya. Di Farm house dan beberapa titik lainnya juga sudah ada pergerakan. Jadi kita perlu ketat, jangan sampai ada klaster baru" ujarnya.

3. Kapasitas 30 persen harus diterapkan secara maksimal

Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak AntigenIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Imbauan diberikan tidak hanya pada pengelola sektor pariwisata. Dedi mengatakan, pengunjung yang datang harus juga tertib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu penting dilakukan karena pandemik COVID-19 belum berakhir.

"Kapasitas kita 30 persen, kalau sudah over harus tidak didatangi oleh para pengunjung. Ini yang koordinasiakan dengan pemerintah kabupaten dan kota," jelasnya.

4. Wilayah zona merah dan kuning tidak diizinkan membuka pariwisata

Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak AntigenIlustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Saat ini,  Kabupaten Majalengka menjadi satu-satunya lokasi wisata di Jabar dengan level kewaspadaan zona merah. Maka, aturan yang diterapkan di wilayah itu berbeda dengan kabupaten atau kota di Jabar lainnya.

"Kita lakukan koordinasi terus ya, yang jelas zona merah tidak diperkenankan melakukan pergerakan wisata. Sementara yang kuning seperti Kabupaten Sukabumi juga Kabupaten Bandung, dan yang orange di beberapa tempat diizinkan meski harus dipantau," kata dia.

Baca Juga: Berwisata Lokal Diizinkan, Disbudpar Bandung Siapkan Random Antigen

Baca Juga: Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 Persen

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya