Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19

Penyekatan mobilisasi kendaraan diperpanjang hingga 24 Mei

Bandung, IDN Times - Pemerintah memprediksi kasus COVID-19 melonjak sampai 90 persen usai libur Lebaran 2021. Sejumlah daerah diminta untuk melakukan antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus tersebut.

Bagi Pemerintah Kota Bandung, langkah antisipasi menghadapi lonjakan kasus COVID-19 usai libur Lebaran sudah dipersiapkan sejak dini. Salah satunya terus melakukan tes acak rapid antigen di sejumlah tempat wisata di Kota Bandung.

Selain itu, Pemkot Bandung juga tetap akan melakukan pengawasan terhadap lokasi wisata dan publik agar tidak terjadi kerumunan.

1. Dinkes akan tingkatkan trasing rapid antigen pada kontak erat

Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19IDN Times/Azzis Zulkhairil

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, upaya untuk membendung lonjakan kasus telah dilakukan Pemkot Bandung. Usai libur lebaran 2021, Dinkes Kota Bandung akan melakukan trasing pada warga yang positif corona.

"Pengawasan ditingkatkan sesuai laporan masyarakat di tingkat RT dalam pelaksanaan PPKM. Trasing lebih ke targeted people seperti kontak erat, suspended atau bergejala," kata Ahyani saat dihubungi, Selasa (18/5/2021).

2. Pemkot bakal mewaspadai 14 hari usai libur Lebaran

Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19IDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, kasus lonjakan COVID-19 akan menjadi perhatian khusus Pemkot Bandung. Namun, kasus ini baru akan terlihat setelah 14 hari libur panjang Idulfitri. 

"Sekarang belum terlihat. Mungkin nanti setelah 14 hari. Tetapi sekarang kan BOR-nya itu masih 48 persen, artinya masih 0,60 persen, jadi secara indikator mah masih terkendali," ujar Yana, Senin (16/5/2021).

Namun, Yana berharap, setelah libur lebaran diharapkan lonjakan kasus COVID-19 tidak terjadi. Sejauh ini, upaya pengendalian kasus sudah dilakukan dengan membuat tes acak rapid antigen di sejumlah tempat wisata.

"Kemarin kami pantau di tempat wisata juga dan rapid acak, dari 423 sampel di Kebun Binatang Bandung itu hanya enam orang, dua warga KBB dan satu Cimahi, satu Kota Bandung, itu reaktif," ungkapnya.

3. Pengetatan mobilisasi masyarakat di Kota Bandung akan terus dilakukan

Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19IDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan akan tetap mengetatkan pemantauan mobilitas masyarakat di Kota Bandung. Meski pun saat ini masa libur lebaran 2021 telah usai. 

Oded memprediksi potensi pergerakan masyarakat masih terjadi. Di antaranya menyasar ke tempat wisata.

Khusus di Kota Bandung, Oded memiliki formulasi khusus untuk menangani potensi kerumunan. Meski pun di dalam wilayah Kota Bandung tidak memiliki tempat wisata berbasis alam yang menjadi destinasi utama.

“Arahan Pak Presiden kepada kepala daerah agar lebih hati-hati di dalam menghadapi pascaidulfitri termasuk salah satunya di wilayah wisata. Hasilnya barusan dibahas langsung bersama Forkopimda, insyaallah untuk di Kota Bandung diperkirakan telah terjadi lonjakan itu kemarin. Maka kita dengan strategi lain,” kata Oded usai mengikuti arahan presiden secara virtual dari Pendopo Kota Bandung, Senin, 17 Mei 2021. 

4. Tempat wisata dan pusat perbelanjaan tetap mendapatkan penjagaan

Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19Wali Kota Bandung Oded M. Danial (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, Oded mengatakan, kebijakan buka tutup jalan menuju tempat pariwisata akan diberlakukan. Hal ini diterapkan guna meminimalisir terjadinya kerumunan.

"Iya strateginya kita pikirkan, yang penting jangan ada kerumunan. (Objek wisata) tetap beroperasi," ujar Oded.

Petugas yang akan melakukan buka tutup akses ke tempat pariwisata merupakan petugas gabungan yang terdiri dari Satgas COVID-19 kecamatan, Polisi, TNI, serta instansi terkait lainnya. Oded menuturkan, hal ini akan diatur oleh jajaran Polrestabes Bandung.

"Kalau ada kenaikan kerumunan 80 persen ditutup. Jadi, nanti pak sekda dan jajaran simulasi di lapangan seperti apa. Kita prediksi puncak kerumunan ini kemarin," katanya.

Oded menambahkan, pemantauan ketat juga akan dilakukan di sejumlah kawasan pusat perbelanjaan. Karena beberapa mal menjadi alternatif destinasi wisata belanja di Kota Bandung.

“Kita upayakan ada Satgas di sana, insyaallah. Alhamdulillah ketika mereka ada di sana, cepat mengetahui dan tahu tindakan yang harus dilakukan. Alhamdulillah, kita semua kompak antara TNI, Polri dan Pemerintah Kota Bandung,” ujarnya.

Baca Juga: Wisatawan Luar Pulang, Giliran Wisatawan Lokal Liburan ke Lembang

Baca Juga: Satu Dari Empat Wisatawan Bandung Hilang Tersapu Ombak Garut Selatan

5. Posko penyekatan kendaraan diperpanjang hingga 24 Mei 2021

Diprediksi Melonjak, Ini Strategi Pemkot Bandung Atasi COVID-19Penyekatan GT Buahbatu, Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Oded mengatakan, untuk mengendalikan mobilitas kendaraan juga akan memperpanjang operasional posko cek poin. Seyogyanya, posko ini hanya akan beroperasi sampai tanggal 17 Mei 2021.

“Sebagaimana tadi disampaikan bahwa setelah mendapat arahan Pak Presiden harus hati-hati. Cek poin belum kita akhiri, tapi jumlah personil dikurangi,” jelasnya.

Oded mengungkapkan, posko cek poin di Kota Bandung ini akan tetap beroperasi sebagai pos pemantauan mobilitas masyarakat. Rencananya, pos akan beroperasi selama satu pekan ke depan hingga 24 Mei 2021.

“Lebih kepada titik pantauan saja, tapi kalau memang terjadi ledakan, mungkin akan lebih ketat lagi. Prediksi memang hari ini terakhir. Tapi menjaga hal yang tidak diinginkan, petugas masih di sana (posko cek pon) sampai tanggal 24 (Mei),” katanya. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya