Banyak Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan Bandung Dalam Kondisi Berat

Angka keterisian tempat tidur pun hampir mencapai 100 persen

Kabupaten Bandung, IDN Times - Dalam kurun waktu dua pekan, lonjakan pasein positif COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan, Kabupaten Bandung meningkat hingga 50 persen. Bahkan, banyak pasien COVID-19 yang datang dengan kondisi kesehatan berat.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama RSUD Al Ihsan, Dewi Basmala Gatot. Menurut dia, banyak pasien terpapar COVID-19 yang datang ke layanan kesehatannya dalam keadaan gawat dengan saturasi oksigen yang rendah. Pasien telat mendapatkan penanganan hingga mengakibatkan kematian.

"Banyak yang datang dalam kondisi berat. Kadang ada yang meninggal dunia pada saat penanganan di IGD," kata Dewi saat di hubungi IDN Times, Senin, (14/06/2021).

1. Mengimbau kepada masyarakat untuk mengetahui deteksi dini COVID-19

Banyak Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan Bandung Dalam Kondisi BeratIDN Times/Aris Darussalam

Dewi mengimbau, kepada masyarakat untuk mengetahui deteksi dini COVID-19 dan langsung melakukan skrining apabila mengalami gejala. Dengan begitu, pasien COVID-19 akan cepat mendapatkan penanganan dan perawatan.

"Kacamata kami dari pihak rumah sakit mengimbau, sebaiknya tidak datang kerumah sakit dalam kondisi berat atau yang sudah repot, sebaiknya lakukanlah deteksi dininya, ketika sudah bergejala cepat lakukan skrining yang bisa dilakukan juga di Puskesmas," kata Dewi.

Sehingga menurutnya, kalau sudah sedini mungkin sudah diketahui tentu pihak rumah sakit pun nantinya tidam akan terlalu kesusahan dalam penannganannya.

2. RS Al Ihsan hanya merawat pasien COVID-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat

Banyak Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan Bandung Dalam Kondisi BeratIDN Times/Aris Darussalam

Dewi menjelaskan RS Al Ihsan saat ini telah mengurangi ketersediaan tempat tidur bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi yang disediakan pemerintah.

Saat ini, RS milik Pemprov Jabar itu hanya merawat pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat.

Untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Dinkes Jabar telah mengirimkan 30 perawat yang bertugas selama penambahan jumlah tempat tidur di RS Al Ihsan.

"Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari Dinkes Jabar, mendapat tenaga 30 perawat relawan ini sangat bermakna sekali. Konsekuensinya harus ada penambahan tenaga, karena perawat (yang sudah bertugas) tidak mungkin dilemburkan kembali untuk menjaga kondisi kesehatan mereka," ujar Dewi.

Baca Juga: Angka Positif COVID-19 di Kabupaten Bandung Tertingi se-Jabar

3. Angka BOR di RS Al Ihsan hampir mencapai 100 persen

Banyak Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan Bandung Dalam Kondisi BeratIlustrasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Sementara terkait Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RSUD Al-Ihsan, Dewi Basmala mengatakan, saat ini kondisinya hampir mencapai seratus persen.

"Sampai hari ini, total ketersediaan tempat tidur kita ada 171, lalu BOR nya itu 94 persen berarti masih ada sisa 11 tempat tidur. Namun saja di IGD saat ini ada pasien yang sedang diskrining berjumlah 15 pasien, sehingga kalau yang 15 pasien hasil skrining itu masuk, maka BOR akan 100% dan tidak ada tempat lagi," kata Dewi.

Baca Juga: Masyarakat Diharap Tak Panik Atas Keterisian BOR COVID-19 di RS

4. Pasca libur Lebaran lebih banyak pasien yang masuk RS Al Ihsan

Banyak Pasien COVID-19 di RS Al Ihsan Bandung Dalam Kondisi BeratIlustrasi sholat jenazah pasien COVID-19 di RSUD PPU . Dok. IDN Times/bt

Pasca libur Lebaran Dewi mengatakan, memang lebih banyak pasien yang masuk dibandingkan yang keluar. Ia menjelaskan, untuk pasien yang dirawat harus melakukan observasi selama dua pekan.

"Lebih banyak yang masuk. Karena yang keluar ada ketentuan minimal kita observasi dua minggu, melihat kondisi pasien dan melihat apakah pasien itu setelah dua minggu swab nya sudah negatif belum, bahkan ada kecenderungan pasien itu sudah dua minggu diswab ulang ternyata masih positif, berarti kami belum berani melakukan pemulangan terhadap pasien tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Jenazah COVID-19 yang Dimakamkan di TPU Cikadut Naik 3 Kali Lipat

Baca Juga: Wargi Jabar Kurangi Berkerumun, Angka BOR COVID-19 di RS Sudah Tinggi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya