Butuh Netralitas Pemerintah dalam Menyikapi Produk Inovatif Minim Resiko
Sejumlah negara sudah ada yang berani mengakui produk ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Perkembang produk inovatif yang menerapkan konsep pengurangan risiko telah meningkat pesat. Namun, belum sepenuhnya produk inovatif ini dapat diakses oleh masyakarat. Hal itu dikarenakan belum adanya dukungan dari pemerintah.
Direktur Operasional Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST), Bahtiar Manurung menyatakan pemerintah perlu bersikap bijak dalam menanggapi kehadiran produk inovatif.
"Untuk mendukung produk-produk yang menerapkan pengurangan risiko, pemerintah seharusnya dapat memulai dengan mengambil sikap netral dalam menilai produk-produk tersebut," kata Bahtiar dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu(5/8/2020).
Baca Juga: BPOM Izinkan Produk Tembakau Alternatif, Indonesia Bisa Ikuti USA
1. Butuh kajian ilmiah untuk menghasilkan kebijakan produk
Bahtiar menjelaskan pemerintah dapat mendorong adanya kajian ilmiah terhadap produk inovatif. Dengan begitu, pemerintah bisa membuat kebijakan yang berdasarkan fakta.
"Untuk dapat mengambil sikap atas produk-produk pengurangan risiko harus melalui dukungan penelitian ilmiah. Pemerintah seharusnya tidak hanya mengkritik penelitian yang didukung oleh industri atas produk-produk inovasinya, tetapi juga mempertimbangkan penelitian yang dilakukan peneliti independen atau bahkan melakukan penelitian sendiri,” katanya.
Baca Juga: Akademisi Dorong Pemerintah Susun Regulasi Produk Tembakau Alternatif
Baca Juga: Akademisi: Kajian Ilmiah Menjadi Peranan Peting dalam Pembuatan Regulasi