2020, Unesco Bakal Evaluasi Kembali Perkembangan Geopark Ciletuh
Pembangunan didasari konsep tiga pilar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukabumi, IDN Times - Rencanannya pada 2020 mendatang badan PBB yang membidangi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan yaitu Unesco akan mengevaluasi perkembangan Geopark Ciletuh - Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi. Ini merupakan evaluasi pertama sejak kawasan Ciletuh menyandang predikat sebagai Unesco Global Geopark (UGG) pada 2018 silam.
Sepanjang satu tahun terakhir ini, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi maupun pemerintah Provinsi Jawa barat telah melakukan pengembangan pada kawasan konservasi tersebut. Terutama pembangunan infrastruktur penunjang menuju Geopark Ciletuh, diantaranya pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) yang berlokasi di Pantai Karang Pamulang, Kecamatan Palabuhanratu.
Upaya akselerasi lainnya yang saat ini tengah dikerjakan adalah pembangunan Amphitheatre. Ini merupakan sarana penunjang untuk pertunjukan seni budaya yang dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp12,6 Miliar.
"Amphitheatre itu dibangun diatas lahan milik pemerintah provinsi yang berlokasi masih di dalam kawasan Geopark Ciletuh, tepatnya di Panenjoan, Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Edi Kusmara kepada IDN Times, Jumat (12/7).
1. Dibangun dengan konsep pembangunan tiga pilar
Kawasan Geopark Ciletuh - Pelabuhanratu memiliki luas hingga 128 hektare yang meliputi delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Dalam pengembangannya, situs geologi warisan dunia ini menggunakan konsep pembangunan tiga pilar yakni mengedepakan prinsip konservasi, edukasi serta pembangunan yang memberikan dampak pada ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.