Kasus Suap Meikarta, Ini Alasan Pemprov Jabar Tak Mau Urus Perizinan
Lahan yang dipakai Meikarta seharusnya untuk pertanian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Pengadilan Negeri Bandung baru saja rampung menggelar persidangan dengan terdakwa Sekretaris Darah Jawa Barat nonaktif, Iwa Karniwa, atas kasus penyuapan proyek Meikarta, Senin(3/2). Salah satu pembahasan alot yang muncul di persidangan, ialah maksud dari pengajuan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Meikarta yang tak kunjung diteken Gubernur Jawa Barat ketika itu, Ahmad Heryawan.
Setelah mengirimkan draf permohonan RDTR ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Meikarta—yang telah dibantu deretan pejabat Pemkab Bekasi—tidak kunjung mendapatkan jawaban. Bagi Bekas Bupati Bekasi yang kini tengah menjalani hukuman enam tahun penjara, Neneng Hassanah Yasin, hal itu tak lain merupakan sinyal permintaan uang pelicin.
1. Iwa meminta uang pelicin
Uang pelicin itu, kata Neneng Hassanah, diminta oleh Iwa Karniwa dengan jumlah Rp1 miliar. Atas permintaan itu, Neneng Hassanah sempat meminta bawahannya, Neneng Rahmi (Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi), untuk mencari jalan lain agar tak perlu menyuap Iwa.
“(Menurut Neneng Rahmi) katanya pak Iwa minta lebih,” tuturnya, dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (3/2).