Eksklusif: Awal Mula Corona Menyerang Ribuan Siswa Secapa AD Bandung
Wawancara eksklusif bersama Komandan Secapa AD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Klaster penyebaran COVID-19 terbesar di Indonesia muncul di tengah masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jawa Barat. Pada Kamis (9/7), pemerintah mengumumkan adanya klaster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Jalan Hegarmanah, Kota Bandung.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada 1.262 orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. Kasus tersebut telah terkonfirmasi setelah dilakukan penyelidikan epidemologi sejak 29 Juni 2020 lalu.
"Dari klaster Secapa AD, kita dapatkan kasus positif secara keseluruhan sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana," ujar Yuri, Kamis (9/7).
Merespons kabar itu, Komandan Secapa AD Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono, dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis pada Jumat (10/7), mengatakan jika sebenarnya Secapa AD telah menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 seketat mungkin. Penerapan protokol itu dilakukan sejak 2 Maret 2020, ketika Indonesia digemparkan dengan kasus pertama penularan virus corona.
Bagaimana kronologi munculnya klaster terbesar di Indonesia ini?
1. Berawal dari screening di RS Dustira, Cimahi
Hampir selama empat bulan lamanya Secapa AD merasa bahwa siswa dan siswi mereka tidak terpapar virus corona, mengingat adanya protokol ketat yang diterapkan baik di dalam kelas mau pun di lapangan. Semuanya berubah pada 28 Juni 2020, di mana dua orang siswa mesti menghadap dokter di klinik Secapa AD. Keluhannya: satu siswa mengalami bisul, dan siswa lainnya mengalami lemas di bagian tangan kiri.
Setelah melapor ke klinik Secapa AD, keduanya kemudian dirujuk menuju RS Dustira, Cimahi. Salah satu tujuan daripada rujukan itu tak lain lantaran siswa yang mengalami bisul harus segera dioperasi di sana.
Seperti halnya prosedur perawatan, rumah sakit mesti lebih dulu melakukan screening dan rapid test kepada pasien mereka. Setelah keduanya melakoni prosedur tersebut, dokter menetapkan bahwa mereka reaktif COVID-19. Syahdan, karena reaktif, keduanya langsung diminta untuk swab test.
Hasil daripada swab test terbit pada 30 Juni 2020, di mana menunjukkan bahwa kedua siswa Secapa AD itu positif virus corona tanpa gejala.
Baca Juga: Jadi Klaster Baru COVID-19, Lokasi Secapa AD Dikarantina Menyeluruh
Baca Juga: Jadi Klaster Baru COVID-19, Lokasi Secapa AD Dikarantina Menyeluruh
Baca Juga: Jadi Klaster Corona, Oded: Aktivitas di Sekitar Secapa AD Tak Dibatasi