TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

YPM Salman ITB Siapkan Beasiswa Rp2 M untuk Mahasiswa Kurang Mampu

Tahun 2019 YPM Salman ITB berikan kesempatan untuk 150 orang

Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman lepas mahasiswa KKN Unhas. IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Biaya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memang tidak murah. Tingginya biaya tersebut kerap membuat para orang tua mahasiswa enggan memasukan anak mereka ke perguruan tinggi dan menyarankan untuk langsung bekerja.

Terlebih bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA) yang kategori pintar tapi kurang mampu, keengganan masuk perguruan tinggi karena uang yang harus dikeluarkan juga jadi persoalan rumit. Padahal bagi mereka yang kurang mampu banyak program beasiswa yang ditawarkan baik oleh pemerintah maupun pihak lain.

Salah satu lembaga yang siap memberikan beasiswa adalah YPM Salman ITB. Yayasan ini mulai aktif memberikan beasiswa untuk mahasiswa baik yang berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) maupun di kampus lain.

Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzaki, mengatakan, tahun ini pihaknya mempersiapkan anggaran paling sedikit Rp2 miliar untuk beasiswa semua kalangan mulai dari sekolah dasar (SD), SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Namun, yang paling dominan porsi anggarannya yakni bagi mahasiswa.

"Dari zakat yang terhimpun memang salah satu pengalokasiannya kami gunakan untuk program pendidikan," ujar Kamal ditemui dalam acara Halal Bi Halal YPM Salman ITB, Sabtu (29/6).

1. Total penerima beasiswa ditambah setiap tahun

IDN Times/Debbie Sutrisno

Kamal mengatakan, tahun ini total penerima beasiswa untuk kalangan mahasiswa ditargetkan bisa mencapai 150 orang. Jumlah ini naik di mana tahun lalu hanya ada 120 mahasiswa yang mampu dibiayai setelah mereka lulus ke perguruan tinggi negeri (PTN) di sekitar Bandung Raya.

Jumlah ini sebenarnya belum optimal karena calon mahasiswa yang mengajukan untuk mendapat kucuran beasiswa dari YPM Salman biasanya lebih banyak. Tahun lalu saja jumlah pendaftar mencapai 3.000, dan kemudian disaring mencapai 150 orang.

Setelah melewati berbagai macam aktivitas pembelajaran yang lolos masuk ke PTN hanya 120, dan menyisakan 80 orang yang berhasil lolos ke ITB. "Sisanya ada yang masuk ke perguruan tinggi lain tapi kami tetap bantu," kata Kamal.

2. Mereka didorong mampu lolos tes Bidikmisi

https://google.com//

Tahun ini, YPM Salman ITB memiliki konsep pemberian beasiswa yang berbeda. Tahun lalu, dorongan YPM Salman mendorong calon mahasiswa untuk mampu mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari pemerintah pusat kurang maksimal. Alhasil hanya sedikit yang berhasil mendapatkan beasiswa ini, dan kemudian YPM Salman yang memberikan beasiswa secara utuh sampai mahasiswa lulus kuliah.

Namun, tahun ini YPM Salman ITB akan mendorong secara maksimal agar setiap calon penerima beasiswa dari lembaga ini lolos beasiswa Bidikmisi terlebih dulu. Ketika 150 mahasiswa ini lolos maka lembaga akan memberikan bantuan untuk keseharian sekitar Rp 1,5 juta per bulan.

"Kalau semua bisa masuk Bidikmisi nanti anggaran beasiswa kan bisa diberikan untuk sektor pendidikan yang lain. Jadi semakin banyak penerima beasiswa dari kalangan kurang mampu," papar Kamal.

Terlebih di ITB sendiri beasiswa Bidikmisi memiliki 700 kursi, sehingga angka 150 semestinya bisa didapat karena pendaftar beasiswa ke YPM Salman ITB pun adalah mereka yang kurang mampu dalam perekonomian keluarga.

3. Siapkan beasiswa untuk aktivis masjid

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Bukan hanya untuk mereka yang kuliah di ITB, YPM Salman pun siap memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang berkuliah di luar ITB tapi aktif sebagai pengurus masjid di universitas lain.

Kamal mengatakan, selama ini para aktivis masjid di berbagai kampus kurang terpantau dan sedikit mendapat perhatian dalam hal pembiayaan untuk kuliah. Padahal tidak sedikit mereka yang aktif di masjid kampus juga merupakan kalangan kurang mampu yang layak mendapat beasiswa.

Untuk itu YPM Salman ITB siap memberikan beasiswa bagi mereka aktivis masjid dengan syarat mendapat surat rekomendasi dari pengurus masjid tersebut. "Kalau aktivis di BEM itu kan banyak yang nyentuh, nah kalau aktivis masjid ini masih kurang," ujarnya.

Baca Juga: Bank Sampah Online di Bali Berhadiah Beasiswa Akan Diadopsi Nasional

Baca Juga: Tiga Platform Ini Kumpulkan Donasi Rp11,5 M untuk Jaminan Pendidikan

Berita Terkini Lainnya