Usai Nakes, Pedagang Pasar Jadi Sasaran Pertama Vaksinasi COVID-19
Pedagang pasar rentan terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah ingin segera melakukan vaksiansi tahap II setelah pemberian vaksin COVID-19 tenaga kesehatan selesai. Rencananya, pelayan publik seperti TNI dan Polri akan menjadi target pertama. Tetapi, kebijakan ini sedikit berubah di mana pedagang pasar hingga pengemudi ojek bisa mendapat vaksinasi lebih awal.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, ketika meninjau vaksinasi massal di Gedung Serba Guna, Kota Bandung, Rabu (3/2/2021).
"Bahwa untuk DKI dan Jabar akan menjadi yang pertama untuk pelaksanaan vaksinasi untuk pelayanan publik, itu ya mulai dari pada guru dosen, pedagang pasar, ojek, PNS, TNI, Polri, termasuk, pegawai swasta, BUMN, BUMD, dan perangkat desa," ujar Maxi.
1. Pedagang pasar kerap berinteraksi dengan banyak orang
Maxi Rein Rondonuwu mengaku telah berkoordinasi terkait hal tersebut dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dipilihnya pedagang pasar untuk sasaran vaksinasi setelah tenaga kesehatan karena mereka dinilai rentan terkena virus dan seringkali berinteraksi dengan banyak orang. Selain itu, mereka pun merupakan penggerak ekonomi nasional sehingga memang semestinya diprioritaskan.
"Jadi memang pemilihan pedagang pasar ini karena memang mereka itu merupakan sasaran yang rentan dan sering berkontak dengan orang lain," kata dia di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Rabu (2/2).
Maxi pun mengaku sudah mengantongi data pedagang pasar calon penerima vaksinasi yang dihimpun dari berbagai sumber. Nantinya, data itu bakal diselaraskan dengan pemerintah daerah setempat. Jikapun terdapat pedagang pasar tak terdaftar di dalam sistem, mereka tak perlu khawatir bakal terlewat karena pemerintah pun bakal berkoordinasi dengan pimpinan pasar.
"Saya kira tidak usah khawatir soal data yang penting yang akan kami pegang adalah pimpinan-pimpinan pasar yang ada itu harus diyakinkan bahwa dia itu memang pedagang pasar sehingga tidak akan terlewat, jadi jangan khawatir kalau nanti tak terdata," lanjut dia.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Massal Nakes, Jabar Jadi Role Model di Indonesia