Siaga Corona, Dinkes Jabar Imbau Warga yang Sehat Tak Memborong Masker
Masker itu digunakan mereka yang sakit, bukan orang sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Masker saat ini menjadi barang yang diburu masyarakat. Alat untuk menangkal virus masuk lewat pernafasan itu menjadi langka setelah adanya perkembangan kasus virus corona (COVID-19) yang menimpa dua warga Kota Depok pada Senin (2/3). Di sejumlah apotek di Bandung bahkan harga masker mulai merangkak naik hingga lima kali lipat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, masker yang selama ini digunakan masyarakat sebenarnya tidak harus dipakai orang dengan kondisi badan sehat. Masker sebenarnya digunakan mereka yang tengah sakit khususnya flu atau batuk.
Saat orang sakit menggunakan ini, mereka meminimalisir penyebaran penyakit. Maka alangkah baiknya penggunaan masker hanya untuk mereka yang tengah sakit.
"Masker hanya untuk orang yang sakit. Orang sehat gak perlu beli masker," ujarnya.
1. Antisipasi penyebaran virus dengan meningkatkan kesehatan
Berli mengimbau masyarakat yang ingin terhindar dari penyebaran COVID-19, mengutamakan peningkatan daya tubuh masing-masing. Kesehatan menjadi poin paling utama untuk menjaga dari paparan virus seperti corona.
Ketika merasa tidak enak badan dan mengalami gejala terpapar virus corona, pemerintah berharap warga bisa langsung melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat.
"Kalau ada keluhan sakit apalagi dengan gejala seperti batuk, pilek, demam tinggi, dan sesak, segera hubungi dokter," kata dia.
Baca Juga: 5 Efek Samping Masker Spirulina, Masker Hijau yang Lagi Hype
Baca Juga: 2 Warga Depok Positif Virus Corona, Masker di Pasaran Semakin Langka