Sebulan Tak Dagang, Pedagang Tangkuban Parahu Jual Harta Benda
Mereka tidak punya sumber penghasilan lainnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Lebih dari sebulan kondisi kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu tidak bisa digunakan. Kondisi di sana masih dalam status waspada sehingga aktivitas di sekitar kawah tidak boleh berjalan dengan radius 1,5 kilometer (Km).
Tidak adanya kegiatan wisata di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu berdampak buruk bagi para masyarakat sekitar, yang memanfaatkan keberadaan tempat wisata ini baik untuk berdagang maupun menjadi tour guide. Mereka mengaku tak bisa mendapatkan penghasilan sedikit pun.
Rodiani, salah satu pedagang makanan di tempat wisata (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, menuturkan, selama kawah berstatus waspada maka kawasan itu tidak bisa digunakan untuk mencari rezeki. Tidak ada kegiatan, sama dengan tidak ada pemasukan baginya.
"Jadi saya pakai tabungan yang ada. Sekarang juga sudah mulai jual barang-barang, perhiasan," ujar Rodiani usai melaksanakan Salat Hajat di pintu masuk TWA Tangkuban Parahu, Sabtu (7/9).
1. Mayoritas pedagang menganggur
Rosdiani mengatakan, karena tidak berjualan maka dia menganggur. Warung yang ia buka dekat rumah untuk menambal keuangan selama aktivitas wisata Tangkuban Parahu diliburkan tidak laku.
Selain berdagang, Rosdinasi tidak bisa bekerja karena untuk berkebun pun dia tak terbiasa. Untuk itu uang sehari-hari hanya mengandalkan sisa yang ada.
"Padahal kalau buka setiap hari saya bisa dapat minimal Rp150 ribu sampai Rp200 ribu," paparnya.
Dia berharap dalam waktu dekat status kawah Tangkuban Parahu bisa kembali normal sehingga para pedagang mampu berjualan dan mendapatkan penghasilan.
Baca Juga: Ratusan Warga Gunung Tangkuban Parahu Salat Hajat Selama Sepekan
Baca Juga: Asik Main Laptop di Masjid, Pencuri Mobil Dinas Gedung Sate Diringkus