Ratusan Warga Gunung Tangkuban Parahu Salat Hajat Selama Sepekan

Mereka berharap kondisi kawah kembali normal

Bandung, IDN Times - Ratusan warga yang terdiri dari pedagang dan masyarakat sekitar Gunung Tangkuban Parahu kembali menggelar salat berjamaah di depan pintu utama kawasan wisata. Salat berjamaah ini merupakan cara warga untuk meminta ke-ridho-an Tuhan agar kawah Gunung tangkuban Parahu bisa kembali normal sehingga kawasan ini dapat kembali digunakan untuk berwisata. Musababnya penutupan kawasan ini sudah dilakukan lebih dari satu bulan.

Pengelola taman wisata (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Ruslan, mengatakan, kegiatan ini bukanlah yang pertama. Dengan salat berjamaah, masyarakat berharap kondisi kawah Gunung Tangkuban parahu dapat normal seperti dulu. Sebab dengan kondisi sekarang banyak warga, khususnya para pedagang, tidak bisa mendapatkan pemasukan.

"Sekarang ada juga dari santri-santri yang dari pesantren sekitar," ujar Ruslan, Sabtu (9/9).

1. Kondisi letupan kawah perlahan membaik

Ratusan Warga Gunung Tangkuban Parahu Salat Hajat Selama SepekanIDN Times/Galih Persiana

Menurut Ruslan, berdasarkan informasi dari PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), letupan kawah dalam beberapa hari kemarin memang sempat tinggi dan besar. Namun, dalam dua hari ke belakang, intensitas letupan tersebut perlahan menurun.  Dengan kegiatan berdoa bersama ini diharap letupan semakin kecil sehingga status Gunung Tangkuban Parahu kembali normal.

"Memang ledakannya sempat besar, tapi mungkin itu yang terakhir, dan semoga lebih baik. Sekarang sudah mulai anteng (tenang)," paparnya.

2. Imbau warga tidak sering membagikan kondisi Tangkuban Parahu ke media sosial

Ratusan Warga Gunung Tangkuban Parahu Salat Hajat Selama SepekanIDN Times/Galih Persiana

Di sisi lain, Ruslan coba mengimbau para warga yang ada di sekitar TWA Tangkuban Parau agar tak membagikan pantauan atau kondisi terbaru kawah. Selama ini banyak pihak di luar sekitar kawah yang sengaja mem-viral-kan pantauan kawah Tangkuban Parahu.

Sayangnya, tidak semua konten viral itu sesuai dengan kondisi sebenarnya. Hal itu berdampak pada asumsi masyarakat luar bahwa Tangkuban Parahu memang masih berbahaya dan tidak patut didatangi sebagai tempat wisata.

"Jangan sampai orang yang memakan nangkanya tapi kita makan getahnya. Mereka yang dapat enaknya," papar Ruslan.

3. Salat berjamaah akan dilakukan sepekan ke depan

Ratusan Warga Gunung Tangkuban Parahu Salat Hajat Selama SepekanIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, koordinator pedagang, Ishakjeri, mengatakan jika Salat Hajar ini merupakan upaya warga untuk meminta kepada Sang Pencipta agar Gunung Tangkuban Parahu bisa kembali seperti semua hingga bisa dimanfaatkan untuk mencari nafkah. Sebab, hanya dengan berdoa dan meminta secara ikhlas, Allah SWT bisa menerima permintaan dari para warga.

"Kami selama ini mengambil rezeki di Tangkuban Parahu, dan insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan selama tujuh hari," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Jonan: Status Gunung Tangkuban Parahu Masih Waspada

Baca Juga: Jabar Makin 'Ngabret' dengan Dynamic Government

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya