TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSHS Bandung Mulai Khawatir, Stok APD Hanya untuk 10 Hari Lagi!

Pemprov Jabar coba membantu dengan membagikan 1.000 APD

Ilustrasi Alat Pelindung Diri (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Bandung, IDN Times - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mulai khawatir dengan ketersediaan alat pelindung diri (APD). Sebab, stok APD di rumah sakit rujukan khusus pasien virus corona atau COVID-19 ini diperkirakan hanya cukup untuk 10 hari ke depan. 

Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman mengatakan, ketersediaan APD di rumah sakit masih cukup untuk sepuluh hari ke depan.

"Persediaan APD kami masih mencukupi jika tidak terjadi lonjakan pasien," ujar Kamaruzzaman melalui siaran pers, Selasa (24/3) sore.

1. Jumlah pasien corona di RSHS terus bertambah

Dok.IDN Times/Istimewa

Kamaruzzaman menuturkan, berdasarkan data terbaru RSHS, orang yang berstatus dalam pemantauan (ODP) mengalami peningkatan 33 orang sehingga total ODP berjumlah 255 orang (sebelumnya berjumlah 222).

Untuk pasien yang berstatus berada dalam pengawasan (PDP) kini berjumlah 24 pasien. Dari data tersebut, tercatat ada 11 pasien yang positif terinfeksi corona (sebelumnya tujuh). Mereka terdiri dari enam pria yang berada dalam rentang usia 26 hingga 61 tahun dan lima perempuan berada dalam rentang usia 30 hingga 61 tahun.

"Kasus PDP yang dirawat hari ini berjumlah 24 kasus PDP dan dari jumlah tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 berjumlah 11 orang," kata dia.

2. Ada enam laki-laki dan lima perempuan yang tengah mendapatkan perawatan

Konferensi di Rumah Sakit Hasan Sadikin/RSHS Bandung terkait virus corona (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Dibandingkan dengan hari kemarin terjadi penambahan PDP positif terdiri dari enam laki-laki dan lima perempuan dari enam laki-laki yang termuda berumur 24 tahun kemudian 32 tahun, 49 tahun, 53 tahun, 57 tahun, dan 61 tahun. Yang perempuan termuda berumur 30 tahun kemudian 39 tahun, 43 tahun, 59 tahun, dan 61 tahun.

Kamaruzzaman memastikan, seluruh pasien berstatus sebagai PDP mendapatkan layanan dengan baik. "Mereka ditempatkan di sejumlah ruangan isolasi yang sudah disediakan," ujarnya.

3. 1.000 APD akan dibagikan ke 34 rumah sakit rujukan di Jabar

Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan alat perlindungan diri (APD) untuk 34 rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah dalam penangan virus corona bariu (COVID-19). Ini dilakukan karena dari informasi yang dihimpun jumlah APD dari rumah sakit mulai menipis seiring dengan pemeriksaan dan perawatan pasien yang terpapar virus tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, untuk tahap satu pengadaan APD hanya berkisar di angka 1.000 buah. Adapun detail alat yang diberikan yakni coverall disposable 900 buah, hair cap disposable 396 box, sarun tangan rumah sakit 390 box (isi 100/box), cover shoes 397 box, sarung tangan kain 300 lusin, safety glass 380 buah, dan cooller box isi 16 liter sebanyak 108 box.

"Kita dahulukan untuk ring satu yang emang jumlah pasien positif yang banyak," ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Sabtu (21/3).

Sedangkan untuk ring dua, di mana ada rumah sakit yang memang merawat pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah banyak.

Baca Juga: IDI: 105 Ribu APD Masih Belum Cukup Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis

Baca Juga: Stok APD di RSPI Sulianti Saroso Aman, Petugas Medis Siap Tempur!

Berita Terkini Lainnya