TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Reaktivasi KA Cibatu-Cikajang Butuh Investasi Sebesar Rp1,06 Triliun

Tahap pertama diharap bisa rampung akhir 2019

Dok.IDN Times/istimewa

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya mematangkan proses reaktivasi kereta api salah satunya jalur Cibatu-Cikajang (Garut).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menuturkan, upaya reaktivasi atau mengaktifkan kembali jalur tersebut Pemprov Jabar mulai menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk segera merealisasikan program itu.

Berdasarkan hasil rapat dengan sejumlah stakholder, reaktivasi tahap pertama akan dilakukan di jalur Cibatu-Garut sepanjang 19,3 Km. Dengan nilai investasi sebesar Rp469,13 miliar. Kemudian, reaktivasi tahap kedua akan dilakukan dari jalur Garut-Cikajang. Panjangnya, 28,2 Km. Dengan nilai investasi sekitar Rp600 miliar.

"Jadi nilai investasi dari Cibatu hingga Cikajang totalnya sebesar Rp1,06 trilun untuk membangun jalur sepanjang 47,05 Km," ujar Iwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (22/7).

Jika semua sesuai rencana, maka reaktivasi Cibatu-Garut diupayakan selesai akhir 2019. Sedangkan Garut-Cikajang bisa selesai 2021.

1. Pembebasan lahan dilakukan secara bertahap

Dok. IDN Times

Menurut Iwa, proses pembebasan lahan di jalur ini dilakukan secara bertahap. Hingga sekarang sudah ada sekitar 911 kepala keluarga (KK) yang lahannya dibeli. Sedangkan sisanya, sebanyak 8 KK sedang proses. Selain itu, sebanyak 1.777 unit telah dibongkar.

Untuk kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) telah dilakukan dinas lingkungan hidup dan dinas perhubungan. Untuk land clearing atau pembersihan lahan sudah mencapai 78,5 persen. Rel R42 sudah siap sebanyak 1.654 batang atau 100 persen. 34 ribu bantalan beton pun sudah siap sekitar 34 ribu atau 13,5 persen.

"Untuk konstruksi, pengerjaan track sekitar 3,1 persen, Sintel 20 persen, stasiun 3,5 persen dan jembatan 38 persen," kata Iwa.

2. Reaktivasi jalur Rancaekek-Tanjungsari masuk tahap berikutnya

Dok. IDN Times

Menurut Iwa, setelah tahap I Cibatu-Garut selesai. Maka, reaktivasi tahap 2 Garut-Cikajang akan dilakukan. Setelahnya, pembangunan selanjutnya dilakukan di jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 Km. Target pengerjaan, pada 2020 hingga 2021.

"Untuk jalur Rancaekek Tanjungsari kebutuhan investasinya Rp1, 1 triliun," katanya.

Saat ini, kata dia, pra fisibility study (FS) jalur ini sudah selesai. Begitu juga pemetaan lahan telah rampung. Sedangkan untuk jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang, akan dibangun sepanjang 82 Km. Target pembangunan, 2020 hingga 2022. Dengan nilai investasi Rp 2,39 triliuh. Saat ini, Pra FS sudah selesai. Sedangkan pemetaan lahan sudah mencapai 50 persen.

"Survei lokasi, sudah dilakukan," paparnya.

Reaktivasi yang terakhir, kata dia, Bandung-Ciwidey sepanjang 37,8 Km. Kebutuhan anggarannya, Rp 2,7 triliun.

Baca Juga: [BREAKING] Diduga Korupsi, Bos BUMD Bandung Ditetapkan Tersangka

Baca Juga: 10 Pesawat Tempur Tercanggih Dunia, Salah Satunya dimiliki Indonesia

Berita Terkini Lainnya