Pemprov Jabar Belum Larang Belajar Tatap Muka di Pesantren
Sudah banyak santri di pesantren terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum mau menutup kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren. Padahal klaster COVID-19 di kawasan pesantren terus terjadi termasuk di Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, KBM tatap muka di pesantren sebenarnya tidak akan bermasalah ketika para santri bermukim di sana dan tidak keluar masuk. Ketika banyak santri keluar masuk seperti yang terjadi di salah satu pesantren di Kuningan, maka penyebaran COVID-19 bisa lebih mudah terjadi.
"Yang kami temukan itu (di pesantren Kuningan) karena masih keluar masuk. Kalau yang sifatnya bermukim menurut laporan Pak Wagub lebih terkendali," ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers, Senin (28/9/2020).
1. Protokol kesehatan terus disosialisasikan
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, sejauh ini Pemprov Jabar sudah sering melakukan sosialisasi terkait dengan penerapan protokol kesehatan di semua sektor, termasuk di kawasan pesantren yang jadi tempat belajar para santri. Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum pun sudah sering melakukan konsolidasi dengan para kiyai dan pemilik pesantren dalam penegasan protokol tersebut.
"Kita juga tugaskan agar fokus dalam pengetesan PCR sampai ke zona pesantren," kata dia.