TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Patut Dicontoh, Alumni Unpar Beri Bantuan Warung Makan hingga Jukir

Mereka mendapat bantuan hingga Rp1 juta per orang

Dok. Humas Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Aksi saling bantu sesama warga terus bermunculan di tengah pandemik COVID-19. Salah satunya dilakukan Ikatan Alumni (IKA) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

Bekerja sama dengan Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar, mereka memberikan bantuan kepada 92 warung makan di sekitar kampus Unpar Cimbuleuit. IKA Unpar juga memberikan makanan bagi masyarakat Ciumbuleuit dan sekitarnya.

"Kami berikan kepada 92 warung sekitar Unpar yang terdampak pandemi Covid-19. Kita berikan masing masing Rp1 juta," tutur Ketua Panitia IKA Unpar Berbagi Kasih, Jan S. Hutabarat melalui siaran pers dikutip IDN Times, Rabu (18/8/2021).

Di samping itu, para alumni pun memberikan bantuan 1.000 boks makan siap santap kepada warga di RW 1 dan RW 11, Kelurahan Hergamanah dan RW 6 Kelurahan Cimbuleuit.

"Makanan siap santap ini diolah oleh para pemilik warung makanan. Tanda kasih juga kita berikan kepada juru parkir di Unpar sebanyak 25 orang," bebernya.

1. Relaksasi untuk mendongkrak ekonomi mulai dijalankan

Ilustrasi warung di tengah PPKM Darurat (ANTARA FOTO/Fauzan)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana berterimakasih dan mengapresiasi kepada IKA Unpar yang tengah membantu warga terdampak pendemik COVID-19.

"Ini menunjukan, warga Bandung ini baik. Gotong royongnya luar biasa, sehingga berbagai kelompok seperti ini bisa membantu warga sekitar," katanya.

Menurutnya, saat ini Pemkot Bandung mulai melakukan sejumlah relaksasi untuk meningkatkan perekonomian. Meski demikian Yana berharap masyarakat bisa patuh menerapkan protokol kesehatan.

2. Pendapatan sangat berkurang karena tidak ada perkuliahan

Ilustrasi Kuliah Online (IDN Times/Candra Irawan)

Sementara itu, pengusaha makanan yang terdampak Covid-19, Tuti Sulastri merasa terbantu atas bantuan yang diberikan. Bantuan seperti ini bisa memberikan sedikit napas untuk kehidupan keluarganya.

Tuti yang berjualan makanan dan minumannya itu, selama pandemi penjualan cukup sepi. Sehingga yang membeli biasanya mahasiswa, kali ini hanya warga yang melewat saja.

"Selama pendemi ini jarang ada (yang beli). Mahasiswa kosong, sudah 1 tahun lebih selama pandemi. Yang makan itu yang lewat aja. Beli 1 atau 2," katanya.

Baca Juga: Solusi Bansos Tepat sasaran, Kemensos Aktifkan Fitur Usul dan Sanggah 

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Pekerja Cair, Segera Cek di Sini!

Berita Terkini Lainnya