Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Cimahi Masih Diperiksa

Hasil pemeriksaan akan disampaikan Dinkes Cimahi besok

Bandung, IDN Times - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat masih melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan yang menyebabkan keracunan massal saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, Fraksi PPP, Sabtu (22/7/2023).

Kepala Labkesda Jawa Barat, Ryan Bayu Santika mengatakan, tim melakukan penelitian sejak sampel makanan diterima pada Rabu 26 Juli 2023. Adapun hasilnya akan dikeluarkan pada Jumat, 27 Juli 2023.

"Hasil (uji laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kota Cimahi) ternyata baru keluar besok," ungkap Ryan melalui pesan singkat, Kamis (27/7/2023).

1. Labkesda akan kirim hasil pemeriksaan sampel ke Dinkes Cimahi

Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Cimahi Masih DiperiksaIstimewa

Ryan menjelaskan, Labkesda Jabar akan menyerahkan hasil pemeriksaan sampel makanan ini pada Dinas Kesehatan Pemkot Cimahi. Setelah itu, kepala dinas akan menyampaikan langsung hasilnya pada publik.

"Itu (hasil uji laboratorium) pun kami kirimkan ke Dinkes Cimahi dulu. Nanti satu pintu ya oleh Kadinkes Cimahi, Bu Mulyati," katanya.

2. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan beberapa metode

Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Cimahi Masih DiperiksaIstimewa

Lebih lanjut, Ryan mengatakan, proses pemeriksaan sampel makanan penyebab keracunan ini meliputi sisi mikrobiologi lingkungan. Setelah itu, ada proses pengujian beberapa zat kimia yang mungkin terkandung dalam sampel makanan itu.

"Mikroorganisme yang mungkin tumbuh di makanan atau minuman. Lalu zat-zat kimia yang mungkin mengontaminasi makanan atau minuman itu," kata dia.

3. Keracunan disebabkan dari makanan nasi boks saat reses anggota DPRD Kota Cimahi, Fraksi PPP

Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Cimahi Masih DiperiksaIlustrasi warga keracunan dirawat di Puskesmas (IDN Times/Patiar Manurung)

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, jumlah warga Kota Cimahi yang mengalami keracunan makanan dari nasi boks saat reses anggota DPRD Kota Cimahi, Fraksi PPP ada 326 orang.

"Berdasarkan data yang kami terima, ada 326 warga yang terdampak, dengan yang dirawat inap ada 198 pasien, sementara sisanya rawat jalan," kata Dwihadi, Selasa (25/7/2023).

Dwihadi memastikan, seluruh pembiayaan pengobatan dari korban keracunan makanan ini, ditanggung oleh Pemerintah Kota Cimahi menggunakan APBD, mengingat statusnya yang kini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kita mengikuti aturan yang berlaku, dan kenapa pembiayaan daerah. Bukan dari sumber lainnya seperti BPJS Kesehatan, karena setahu saya jika ada kejadian seperti KLB ini, tidak bisa ditanggung. Kami mempersiapkan lah segala sesuatunya di awal, yang penting masyarakat tertolong dulu," ucapnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Panji Gumilang

Baca Juga: Pemprov Jabar Keluarkan Status Siaga Darurat Kebencanaan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya