Pariwisata Faktor Tingginya Kasus COVID-19 di Kota Bandung dan KBB
Masih mau berwisata di tengah pandemik COVID-19?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani mengatakan masuknya Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat menjadi zona merah atau kawasan risiko tinggi penyebaran COVID-19 karena adanya pergerakan yang tinggi dan aktivitas di sektor pariwisata.
Kemungkinan besar penyebaran di sektor pariwisata tersebut disebabkan wisatawan dari kawasan Jabodetabek yang masih berkunjung ke Bandung dan KBB yang menjadikannya sebagai objek wisata favorit.
"Penyebabnya dari sektor wisata dari luar daerah, kemungkinan besar dari daerah Jabodetabek, seperti halnya yang lain," kata Berli, Senin (5/10/2020).
1. Daerah Bodebek tinggi karena bersinggungan dengan Ibu Kota DKI Jakarta
Selain itu, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi, yang menjadi zona merah pun disebabkan oleh pergerakan yang masih tinggi antara masyarakat di daerah tersebut ke Jakarta. Musababnya, ketiga daerah tersebut sebagai penyangga Ibukota, yang masyarakatnya masih bisa keluar-masuk Jakarta.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan perubahan zona risiko penyebaran Covid-19 ini memang terus berubah. Namun dirinya menyatakan zona merah di Jabar harus segera ditindak supaya bisa kembali turun ke zona risiko sedang, bahkan rendah.
"Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon sudah tidak masuk lagi zona merah, tapi bergeser ke Kota Bandung dan KBB. Kota Bogor zona merah, kemudian Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Ada lima zona merah yang harus diwaspadai," katanya.
Baca Juga: Disebut Zona Merah, Oded: Kalau Bandung Gawat, Saya Sudah Bertindak!
Baca Juga: Potensi Penularan Tinggi, Kota Bandung Kini Masuk Zona Merah COVID-19