Naik Pesawat Wajib PCR Bisa Berdampak Pada Sektor Wisata
Aturan wajib PCR sangat diskriminatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kementerian Perhubungan telah mewajibkan seluruh penumpang pesawat agar melakukan tes PCR sebelum keberangkatan dan hasilnya harus negatif. Aturan ini menjadi polemik dan dianggap sangat memberatkan masyarakat. Musababnya, harga tes swab PCR tidak murah.
Desakan agar aturan ini dihentikan muncul dari berbagai pihak, salah satunya Partai Gelora Jawa Barat. Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Gelora Jabar Haris Yuliana mengkritik kebijakan pemerintah perihal syarat naik pesawat di era PPKM terbaru mulai 19 Oktober.
Bagi mereka, seharusnya pemerintah tidak usah mewajibkan kembali tes PCR dalam melakukan perjalanan melalui pesawat. Karena menurut dia, syarat wajib vaksin saja seharusnya sudah cukup untuk melaksanakan perjalanan melalui pesawat.
Haris menilai, kebijakan pemerintah ini bertolak belakang dengan rencana pemerintah yang ingin memulihkan roda ekonomi.
"Ini seperti mempersulit masyarakat. Kasihan masyarakat karena sudah tiket pesawat mahal, ditambah harus merogoh kocek lagi untuk kebutuhan tes PCR," kata Haris melalui siaran pers dikutip IDN Times, Senin (26/10/2021).
1. Jangan buat perekonomian masyarakat makin sulit
Di Jawa Barat sendiri saat ini dunia pariwisata tengah digenjot untuk memulihkan perekonomian. Ketika syarat itu dilaksanakan maka destinasi wisata yang banyak didatangi wisatawan dari luar Jabar bisa kembali sepi.
"Saya khawatir roda perekonomian di Jawa Barat tidak naik meski saat ini lonjakan COVID-19 relatif menurun. Masyarakat ini sedang sulit, janganlah dipersulit," katanya.
Baca Juga: Wajib PCR! Ini Syarat-syarat Naik Pesawat dari Medan ke Jawa-Bali
Baca Juga: Jadi Syarat Wajib Naik Pesawat, Berapa Biaya Tes PCR?
Baca Juga: YLKI: Syarat PCR untuk Penumpang Pesawat Diskriminatif!